Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja bank di digital di Tanah Air sepanjang dua bulan pertama tahun ini tampil menggembirakan. Sebagian bank berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih signifikan didorong peningkatan pendapatan bunga. Hal ini sejalan dengan ekspansi kredit bank digital yang semakin pesat.
Bank BCA Digital (Blu) tercatat sebagai bank dengan kinerja paling gemilang dan menunjukkan indikator pertumbuhan berkelanjutan. Kredit dan DPK bank yang belum genap berusia 3 tahun ini tumbuh tinggi.
Dalam menghimpun dana masyarakat, bank ini tidak jor-joran kasih bunga tinggi seperti bank digital lainnya. Alhasil, pendapatan bunga bersihnya naik cukup kencang. Di sisi lain, kenaikan beban operasional juga terukur. Sehingga laba bersih Bank BCA Digital meroket. Jika pada dua bulan pertama tahun 2023, labanya masih Rp 910 juta maka pada dua bulan pertama tahun ini telah mencapai Rp 16,04 miliar.
Capaian laba Bank BCA Digital bank sudah melampaui Bank Jago yang usianya lebih tua dan dengan penyaluran kredit yang jauh lebih tinggi. Bank Jago mencetak laba bersie Rp 12,67 miliar pada dua bulan pertama tahun ini, tumbuh 58,5% secara tahunan (year on year/yoy).
Baca Juga: Mudik Tanpa Ribet Pakai BRIZZI dari BRI, Begini Cara Top Upnya
Dalam waktu 2,8 bulan sejak berdiri pada Juli 2021, BCA Digital telah berhasil menjaring dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 9,3 trilliun. Sedangkan kredit yang sudah disalurkan mencapai Rp 4,48 triliun per Februari 2024. Likuiditas bank ini tercatat cukup bagus dengan loan to deposit ratio (LDR) 45%.
BCA Digital akan terus melakukan inovasi layanan dan produk serta memperkuat ekosistem digitalnya untuk menjaring nasabah lebih besar. Head of Corporate Planning BCA Digital, Yoga Halim mengatakan, Blu menargetkan jumlah nasabah tahun ini meningkat 20% dari 1,7 juta pada akhir 2023.
“Komposisi portofolio nasabah BCA Digital mayoritas berasal dari generasi Z (17–24 tahun) dan generasi milenial. Angkanya hampir mencapai 90% dari total nasabah,” kata Yoga, belum lama ini.
Bank digital milik BNI juga menunjukkan perkembangan cukup baik. Hibank yang baru meluncur sebagai bank digital pada Mei 2023 mencatat lonjakan penyaluran kredit dan penghimpunan DPK. Per Februari 2024, kredit bank digital UMKM ini mencapai Rp 6,58 triliun, melonjak 78,8% secara YoY. DPK sudah tembus Rp 9,7 triliun, meningkat 47,3% secara tahanan.
Hibank membukukan pendapatan bunga bersih Rp 83,08 miliar dalam dua bulan pertama tahun 2024, naik 14,1% secara YoY. Namun, laba bank konversi dari Bank Mayora ini turun 54,4% menjadi Rp 16,29 miliar. Penyebabnya, sebagai bank yang baru konversi jadi bank digital, beban yang ditanggung meningkat pesar. Total beban operasional Hibank dalam dua bulan pertama tahun ini mencapai Rp 62,8 miliar, melonjak 68,3% secara YoY.
Baca Juga: BTN Sebut Tren Kenaikan KPR Syariah Lebih Tinggi Dibandingkan dengan KPR konvensional
Berikut capaian kinerja sejumlah bank digital dalam dua bulan pertama 2024:
1. BCA Digital
Kredit per Februari 2024 mencapai Rp 4,48 triliun, naik 37,8% secara YoY dari Rp 3,25 triliun pada periode yang sama tahun 2023. DPK mencapai Rp 9,3 triliun, naik 34% secara YoY dari Rp 6,94 triliun. Pendapatan bunga bersih dua bulan pertama 2024 mencapai Rp 138,06 miliar, melonjak 84% YoY dari Rp 75,16 miliar. Adapun laba bersihnya mencapai Rp 16,04 miliar, melesat dari Rp 910 juta pada dua bulan pertama tahun lalu.
2. Hibank
Bank ini mencatatkan kredit sebesar Rp 6,58 triliun per Februari 2024, melonjak 78,8% secara YoY dari Rp 3,68 triliun. DPK mencapai Rp 9,77 triliun atau tumbuh 47,3% secara YoY dari Rp 6,63 triliun. Dua bulan pertama tahun 2024, perseroan meraup pendapatan bunga bersih Rp 83,08 miliar, naik 14,1% YoY dari Rp 72,8 miliar. Laba bersihnya mencapai Rp 16,29 miliar, turun 54,43% dari Rp 35,75 miliar.
3. Bank Jago (ARTO)
Bank ini mencatat kredit dan pembiayaan sebesar Rp 14,45 triliun per Februari 2024, meningkat 34,29% dari Rp 10,76 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. DPK mencapai Rp 12,36 triliun atau naik 42,5% secara tahunan. Perseroan membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 228,48 miliar dalam dua bulan pertama tahun ini, turun 15,25% secara YoY dari Rp 269,62 miliar. Sedangkan laba bersihnya mencapai Rp 12,67 miliar, meningkat 58,57% dari Rp 7,99 miliar pada dua bulan pertama 2023 karena beban turun signifikan.
4. Bank SeaBank Indonesia
Kreditnya mencapai Rp 18,15 triliun per Februari 2024, naik 20% dari Rp 15,12 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. DPK mencapai Rp 25,81 triliun, turun 1,48% YoY dari 26,2 triliun pada Februari 2023. Bank ini membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 825,94 miliar dalam dua bulan pertama tahun ini, turun 19% secara YoY dari Rp 1,02 triliun. Namun, laba bersih perseroan masih melonjak 163,5% secara tahunan menjadi Rp 34,07 miliar pada Janurai-Februari tahun ini. Pasalnya, biaya provisi turun sebesar 33% YoY jadi Rp 585,6 miliar.
5. Bank Neo Commerce (BBYB)
Kreditnya per Februari 2024 mencapai Rp 9,75 triliun atau turun 4,9% secara tahanan. Sedangkan penghimpunan DPK mencapai Rp 13,83 triliun atau turun 11,1% secara YoY dari Rp 15,56 triliun. Dua bulan pertama tahun ini, BNC meraup pendapatan bunga bersih Rp 549,78 miliar, naik 18,8% YoY dari Rp 462,8 miliar. Namun, laba bersihnya hanya naik 2,3% YoY menjadi Rp 11,05 miliar karena biaya provisinya masih tinggi, membengkak 22% secara YoY menjadi Rp 431,1 miliar.
6. Allo Bank (BBHI)
Kredit mencapai Rp 7,04 triliun atau turun 4,9% secara YoY dan DPK hanya mencapai Rp 4,79 triliun atau turun 8,4% secara tahunan. Pendapatan bunga bersihnya dalam dua bulan peratama 2024 mencapai Rp 172,9 miliar, naik 13,18% YoY. Sehingga laba bersihnya masih tumbuh 38,4% secara tahunan menjadi Rp 75,43 miliar.
7. Bank Raya (AGRO)
Kredit bank ini per Februari 2024 mencapai Rp 6,49 triliun atau turun 10,8% secara tahunan dan DPK sebesar Rp 8,06 triliun atau melorot 13,4% secara YoY. Dalam bulan pertama tahun ini. perseroan membukukan pendapatan bunga bersih Rp 90,93 miliar atau naik 16,1% YoY. Adapun laba bersihnya mencapai Rp 5,87 miliar, meningkat 113% secara tahunan.
8. Bank Amar (AMAR)
Kreditnya per Februari 2024 mencapai Rp 2,75 triliun, naik 18% secara YoY. DPK tercatat Rp 804,9 miliar atau turun 31,2% YoY. Perseroan membukukan pendapatan bunga bersih Rp 178,16 miliar dalam dua bulan pertama tahun ini atau meningkat 44% YoY. Sedangkan Laba bersihnya melonjak 113,4% secara tahunan menjadi Rp 44,79 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News