kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Kinerja Emiten Bank Lapis Dua Masih Solid pada Kuartal I-2023, Siapa Jawaranya?


Selasa, 02 Mei 2023 / 19:21 WIB
Kinerja Emiten Bank Lapis Dua Masih Solid pada Kuartal I-2023, Siapa Jawaranya?
ILUSTRASI. Emiten perbankan lapis dua membukukan kinerja yang positif di kuartal I/2023. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan pemulihan ekonomi, emiten perbankan lapis dua membukukan kinerja yang positif di kuartal I/2023.

Ambil contoh, PT Bank Tabungan Negara (BTN) yang berhasil mencetak laba bersih Rp 800,9 miliar pada kuartal I 2023, meningkat 3,42% dibanding kuartal I tahun sebelumnya.

Namun, dalam periode sama, pendapatan bunga dan bagi hasil bersih BTN turun 12,43% secara year on year (YoY) menjadi Rp 3,08 triliun. Turunnya pendapatan itu diimbangi dengan penyusutan beban operasional perseroan.

Pada kuartal I 2023 total beban operasional BTN Rp 2,06 triliun, berkurang dibanding kuartal I tahun lalu yang mencapai Rp2,32 triliun.

Baca Juga: Meski Makin Melandai, Tetap Ada Risiko yang Membayangi Inflasi

Sementara dari total aset, hingga akhir Maret 2023 BTN menjadi pencetak aset tertinggi mencapai Rp 401,5 triliun atau tumbuh 9,25% (YoY), dan penyaluran kreditnya tumbuh 8,16% (YoY) menjadi sekitar Rp300 triliun.

“Di tengah situasi ketidakpastian ekonomi global yang berdampak pada beberapa sektor industri di Indonesia, Bank BTN pada kuartal I-2023 berhasil membukukan kinerja yang positif. Kami optimistis hingga akhir tahun 2023, perseroan mampu meningkatkan kinerja sesuai target yang telah ditetapkan,” ujarnya dalam siaran pers beberapa waktu lalu.

Selain itu, penyaluran kredit BTN masih didominasi kredit pemilikan rumah (KPR), yang nilainya mencapai Rp264,57 triliun per kuartal I 2023.

Dia menuturkan, dari jumlah tersebut KPR Subsidi pada kuartal I-2023 masih mendominasi dengan nilai sebesar Rp 148,65 triliun tumbuh 10,90% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 134,04 triliun.

Sedangkan KPR Non Subsidi tumbuh 5,37% menjadi Rp 88,81 triliun pada kuartal I-2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 84,28 triliun.

“Kami memacu kredit dengan  sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian. Maka itu, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) kami terus membaik. NPL Gross di level 3,54%, lebih rendah dari sebelumnya di level 3,6%,” tuturnya.

Baca Juga: Intip Kinerja Perusahaan Multifinance Tanah Air pada Kuartal I 2023

Sampai akhir kuartal I/2023 perolehan dana pihak ketiga (DPK) BTN mencapai Rp 319,60 triliun, naik 10,01% (YoY) dibanding kuartal I tahun lalu. Sekitar separuh dari total DPK BTN merupakan dana murah atau current account saving account (CASA) dengan nilai Rp 166,80 triliun.

PT Bank CIMB Niaga juga berhasil mencetak laba Rp 1,60 triliun pada kuartal pertama tahun ini. Realisasi itu tumbuh 32% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,20 triliun. Kenaikan laba bersih itu selaras dengan kinerja pendapatan bunga dan pendapatan syariah yang positif. Tercatat pendapatan bunga CIMB Niaga tumbuh menjadi Rp 4,27 triliun dan pendapatan syariah menjadi Rp 1,09 triliun.

Sementara dari sisi aset, perseroan berhasil membukukan kenaikan aset 12,97% menjadi Rp 347,28 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 307,42 triliun.

"Pencapaian kinerja kami mencerminkan pemulihan ekonomi Indonesia yang baik dan kesuksesan dalam penerapan 5 Pilar Strategi CIMB Niaga, yang berfokus pada pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan," ujar Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan.

Kinerja positif laba dan pendapatan CIMB Niaga sejalan dengan fungsi intermediasi perbankan yang tumbuh berkelanjutan. Tercatat kredit perseroan naik 1,33% secara tahunan menjadi Rp 193,25 triliun.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×