Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Aladin Syariah Tbk menorehkan perbaikan kinerja pada tahun 2024. Kerugian bersih bank menyusut seiring dengan pertumbuhan signifikan pada pendapatan.
Bank digital berbasis syariah pertama di Indonesia ini terus menunjukkan momentum pertumbuhan yang solid seiring ekspansi pembiayaan, inovasi layanan, dan optimalisasi strategi kemitraan.
Pendapatan operasional tumbuh hampir dua kali lipat menjadi Rp 613 miliar dibandingkan Rp334 miliar di tahun sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan margin, bagi hasil, serta peningkatan signifikan pada pendapatan berbasis komisi (fee-based income) yang melonjak hampir 5 kali lipat menjadi Rp 154 miliar.
Koko Tjatur Rachmadi, Direktur Utama Bank Aladin mengatakan, capaian tersebut merupakan bukti komitmen manajemen dalam membangun bank syariah digital yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan.
Baca Juga: Bank Aladin Perkecil Rugi Jadi Rp 73,72 Miliar di 2024, Pembiayaan Tumbuh 53%
“Ke depan, kami akan terus menjaga kualitas pembiayaan, memperluas jangkauan layanan, dan bermitra lebih luas. Tujuan kami sederhana: menjadikan layanan keuangan syariah mudah diakses dan berdampak nyata bagi jutaan orang,” ujar Koko dalam keterangannya, Jumat (25/4).
Total aset Bank Aladin tumbuh 32% menjadi Rp 9,36 triliun, terutama ditopang oleh ekspansi pembiayaan musyarakah yang naik hampir 3 kali lipat menjadi Rp 4,1 triliun.
Dana pihak ketiga dalam bentuk simpanan mudharabah juga mengalami lonjakan signifikan menjadi Rp5,4 triliun – mencerminkan peningkatan kepercayaan nasabah terhadap layanan perbankan syariah digital yang diusung Bank Aladin.
Peningkatan pembiayaan yang tinggi sepanjang tahun juga dibarengi dengan penerapan manajemen risiko dan pengelolaan portofolio yang disiplin. Hal ini tercermin dari tingkat pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) yang berhasil dijaga tetap rendah di level 0,03%.
Baca Juga: Bank Digital Masih Jaga Bunga di Level Tinggi
Keberhasilan ini tidak lepas dari sejumlah inisiatif strategis yang dijalankan sepanjang tahun. Pertama, optimalisasi ekosistem Alfamart, di mana Bank Aladin memperluas jaringan layanan keuangan berbasis komunitas melalui lebih dari 20.000 gerai di seluruh Indonesia, mendorong inklusi dan penetrasi nasabah baru secara efisien.
Kedua, Bank Aladin meluncurkan dan menyempurnakan fitur-fitur digital seperti Ala Deposito, Ala Impian, Ala Berbagi, Banking as a Service dan integrasi layanan syariah end-to-end yang memudahkan transaksi, menabung, hingga sedekah secara rutin dan otomatis.
Ketiga, melakukan kemitraan strategis dengan berbagai institusi keuangan, fintech, dan B2B partners untuk memperluas distribusi produk, serta mempercepat pertumbuhan akuisisi pengguna dan dana pihak ketiga.
Keempat, mendorong efisiensi operasional berbasis teknologi, termasuk peningkatan proses credit scoring, manajemen risiko, dan automasi proses layanan nasabah, yang berkontribusi pada penurunan biaya operasional dan kualitas aset yang lebih terjaga.
“Dengan strategi yang berfokus pada teknologi, kemitraan, dan keberlanjutan, Bank Aladin Syariah optimis dapat melanjutkan tren pertumbuhan positif di tahun 2025 dan berkontribusi lebih luas dalam mendorong inklusi keuangan syariah di Indonesia.” pungkas Koko
Selanjutnya: Cermati 10 Saham dengan Net Sell Terbesar Asing pada Jumat (25/4)
Menarik Dibaca: Sinergi untuk UMKM, Kemenko PM Gelar Uji Publik Program Berdaya Bersama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News