Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit pada kisaran 12% - 15% di tahun 2025. Rencananya penyaluran kredit tahun ini akan difokuskan pada kredit berkualitas untuk menjaga NPL tetap sehat, melakukan perluasan pasar, dan diversifikasi segmen nasabah.
Selain itu, BNC juga akan fokus untuk mengembangkan sektor dana murah (CASA), payroll, serta cash management sembari terus mempertahankan operasional perbankan yang sehat dan efisien.
Eri Budiono, Direktur Utama BNC cukup optimis memiliki keunggulan kompetitif dalam hal kecepatan dan eksekusi sehingga memiliki berbagai layanan dan produk perbankan yang lebih lengkap tersedia di aplikasi Neobank milik BNC.
“Kami akan memaksimalkannya dengan memberikan offering yang lebih bervariasi agar nasabah memiliki lebih banyak pilihan dan pada akhirnya semakin sering menggunakan berbagai produk perbankan yang tersedia,” ungkap Eri dalam keterangan tertulis, Kamis (27/3).
Baca Juga: Direktur Bank Neo Commerce (BBYB) Bocorkan Kinerja di 2024 Sudah Mulai Profit
Eri yakin BNC berada di lajur yang tepat untuk terus bertransformasi ke arah yang lebih baik berkat pencapaian di tahun 2024 hingga awal tahun 2025 ini. Di dua bulan pertama saja, BNC berhasil membukukan laba senilai total Rp110,91 miliar.
“Momentum ini akan terus kami jaga untuk semakin lebih baik lagi ke depannya. Senantiasa terus memberikan pelayanan perbankan terbaik bagi nasabah setia yang telah mempercayakan BNC menjadi bank pilihannya,” tandasnya.
Kinerja tahun lalu
Sementara itu sepanjang tahun lalu, BNC mencatatkan peningkatan kinerja operasional dan bisnis sepanjang tahun 2024. Ini terlihat dari penurunan rasio kredit bermasalah atau NPL dari 0,95% di tahun 2023 menjadi 0,30% di akhir tahun 2024.
Selain itu, BNC juga mengalami penurunan rasio beban operasional pendapatan operasional (BOPO) sebesar 12,93%, dari 112,27% di tahun 2023 menjadi sebesar 99,34% di tahun 2024.
Ada pula perbaikan efisiensi rasio beban operasional terhadap pendapatan bunga bersih atau cost to income ratio (CIR), dengan posisi CIR yang turun menjadi 31,47% per Desember 2024 dari tahun sebelumnya 41,52%.
“Penting bagi kami untuk memperkuat fundamental Bank dengan memperhatikan secara teliti berbagai aspek operasional perbankan, di antaranya dengan melakukan perbaikan tata kelola terutama dalam aspek kepatuhan dan pengelolaan kredit yang disalurkan,” jelas Eri.
Baca Juga: Bank Neo Commerce (BBYB) Berbagi 5 Tips Atasi Kejahatah Cyber di Dunia Perbankan
Per 31 Desember 2024, BNC telah salurkan kredit sebesar Rp8,82 triliun, turun dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp10,78 triliun.
Dari segi pendanaan, per 31 Desember 2024 perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNC mencapai Rp13,06 triliun, sedikit terjadi penyesuaian dari posisi yang sama sebelumnya di tahun 2023 sebesar Rp13,87 triliun, dengan cost of fund yang turun dari 6,22% menjadi 6,05%.
Sementara itu, komposisi loan to deposit ratio (LDR) sebesar 67,53%, dengan tingkat CAR yang mengalami peningkatan menjadi 35,30% di posisi Desember 2024 dari 27,86% di posisi yang sama di tahun sebelumnya.
Adapun dari segi total aset, BNC catat penurunan dari Rp18,17 triliun di Desember 2023, menjadi Rp17,41 triliun di Desember 2024. Di sepanjang tahun 2024, BNC berhasil mempertahankan tingkat pendapatan bunga bersih (NII) di tahun 2024 sebesar Rp2,74 triliun, sedikit di bawah posisi sebelumnya di tahun 2023 yakni Rp2,90 triliun.
Selanjutnya: Bandung Diguyur Hujan Ringan, Simak Prakiraan Cuaca Besok (28/3) di Jawa Barat
Menarik Dibaca: Bandung Diguyur Hujan Ringan, Simak Prakiraan Cuaca Besok (28/3) di Jawa Barat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News