Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja industri modal ventura menunjukkan tren positif di awal tahun ini. Sejumlah indikator keuangan menunjukkan perbaikan. Seperti nilai penyertaan modal dan rasio non performing fund (NPF) yang membaik.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sampai akhir Maret 2018, industri modal ventura mencatatkan pembiayaan dan penyertaan Rp 7,44 triliun. Nilai ini meningkat 19,8% dari kuartal I 2017 yang sebesar Rp 6,21 triliun.
Ketua Asosiasi Modal Ventura dan Start-Up Indonesia (Amvesindo) Jefri R Sirait mengatakan, tren positif ini didorong perbaikan bisnis pelaku usaha yang menjadi mitra modal ventura. Sebab, lesunya kinerja perusahaan pasangan usaha akan mempengaruhi pula kinerja modal ventura.
Pembiayaan dan penyertaan industri modal ventura pada tahun lalu sempat menurun ketimbang 2016. "Industri melakukan sejumlah perbaikan disertai membaiknya kondisi bisnis pasangan usaha," kata Jefri.
Dari nilai pembiayaan dan penyertaan modal ventura per kuartal I 2018, segmen pembiayaan bagi hasil masih menjadi yang terbesar. Pembiayaan ini tercatat Rp 5,66 triliun. Sementara penyertaan saham Rp 1,31 triliun. Lalu obligasi konversi mencapai Rp 471 miliar. Selama ini, modal ventura lebih banyak menyertakan saham usaha kecil menengah atau start up.
Faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan pembiayaan dan penyertaan adalah makin bertambahnya pemain di bisnis ini. Pelaku usaha modal ventura sampai Maret 2018 tercatat mencapai 66 entitas, alias bertambah lima perusahaan dari periode sama di tahun lalu.
Tak hanya membukukan pertumbuhan pembiayaan. OJK mencatat, rasio non performing fund (NPF) dari industri modal ventura juga menurun signifikan. Pada kuartal I 2018 rasio NPF tercatat sebesar 5,81%. Padahal pada triwulan I 2017, rasio NPF sektor industri ini bertengger di level 8,1%.
Menurut Jefri, kondisi ini berkat perbaikan manajemen risiko yang dilakukan oleh pebisnis modal ventura. Terlebih di tahun lalu, kondisi ekonomi memang cukup menantang. "Beberapa modal ventura melakukan program restrukturisasi dan penyelesaian debitur bermasalah," imbuh Jefri.
Hingga akhir tahun 2018, Jefri berharap kondisi ekonomi bisa terus terjaga. Sehingga, selain bisa menjaga kesehatan kondisi bisnis, kinerja industri ini pun bisa terus meningkat mencapai dua digit dibanding tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News