kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Kinerja Saham dan Obligasi Naik pada Agustus, Investasi Asuransi Jiwa Ikut terkerek


Senin, 16 September 2024 / 11:21 WIB
Kinerja Saham dan Obligasi Naik pada Agustus, Investasi Asuransi Jiwa Ikut terkerek
ILUSTRASI. Instrumen saham menjadi portofolio dengan kinerja terbaik sepanjang Agustus 2024.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Instrumen saham menjadi portofolio dengan kinerja terbaik sepanjang Agustus 2024. Tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 5,72% secara bulanan (MoM). Tak hanya itu, harga obligasi juga naik tinggi. 

Sejumlah perusahaan asuransi jiwa juga melaporkan kinerja hasil investasi per Agustus 2024 dengan hasil yang cukup baik.

PT Asuransi Jiwa BCA Life, misalnya yang mencatat kinerja investasi di instrumen investasi dengan underlying ekuitas atau saham tumbuh paling pesat selama Agustus 2024. 

“Aset investasi tersebut mencatatkan pertumbuhan kinerja lebih dari 5% selama bulan Agustus,” kata CEO & President Director BCA Life Christine Setyabudhi kepada Kontan.co.id, Jumat (13/9). 

Baca Juga: Sebagian Perusahaan Asuransi Wait and See Terkait Pemenuhan Modal pada 2026 dan 2028

Christine mengatakan bahwa BCA Life memiliki eksposur pada instrumen investasi berbasis pendapatan tetap dan juga ekuitas, sehingga kenaikan harga saham dan obligasi yang terjadi sepanjang Agustus 2024 lalu, memiliki dampak yang sangat positif dan mendorong kinerja investasi BCA Life tumbuh pesat.  

Christine menyebutkan, hingga saat ini portfolio investasi BCA Life mayoritas didominasi oleh instrumen pendapatan tetap, yang terdiri dari obligasi pemerintah serta obligasi korporasi. 

Selain obligasi, BCA Life juga memiliki instrumen reksa dana dengan underlying saham serta obligasi, dengan porsi yang terbatas. 

“Untuk menjaga tingkat likuiditas perusahaan, BCA Life juga mengalokasikan sebagian portfolio investasi pada instrumen jangka pendek pasar uang,” ungkapnya. 

Adapun total alokasi investasi pada instrumen obligasi mencapai 80% dari total asset investasi BCA Life, dengan porsi obligasi pemerintah sebesar 56% dan obligasi korporasi sebesar 24%. Sementara sisanya terdiri dari instrumen pasar uang serta reksa dana.

Dengan demikian, Christine mengatakan bahwa BCA Life yakin kinerja investasi yang diperoleh akan terus berkembang secara positif, di tengah optimisme terhadap pertumbuhan kinerja pasar obligasi dan saham. 

Baca Juga: OJK Tengah Finalisasi Aturan Produk Asuransi Kesehatan

Menurut dia, melalui proses manajemen risiko yang dilaksanakan untuk mengelola asset investasi secara prudent dan diversifikasi portfolio asset investasi yang dilakukan, BCA Life percaya secara konsisten akan terus memperoleh hasil investasi yang memuaskan serta mencapai target yang telah ditetapkan.

Obligasi Ikut Naik pada Agustus 2024

Selaras dengan hal ini, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) juga menyampaikan bahwa selama Agustus 2024, kinerja investasi perusahaan menjadi lebih optimal atau tumbuh sesuai dengan perkembangan pasar, dan imbal hasil yang paling optimal berasal dari pendapatan tetap atau obligasi. 

Chief Marketing Officer Generali Indonesia, Vivin Arbianti Gautama menuturkan, terkait dengan hasil investasi Generali secara keseluruhan kinerjanya masih in line dengan pasar, di mana setiap instrumen kinerjanya sangat bervariatif sesuai dengan karakteristiknya dan memiliki dinamikanya masing-masing yang dipengaruhi oleh fluktuasi dan perkembangan pasar. 

“Ke depannya, kami optimistis kinerja investasi akan terus tumbuh seiring dilantiknya presiden dan kabinet baru, serta dimulainya siklus penurunan suku bunga yang biasanya akan memicu pertumbuhan ekonomi,” ujar Vivin kepada Kontan.co.id, Jumat (13/9). 

Baca Juga: Butuh Investasi yang Tak Sedikit bagi Asuransi untuk Penerapan PSAK 117

Di Generali Indonesia, Vivin bilang, untuk memaksimalkan return dan kinerja investasi dalam alokasi dan pengelolaan portfolio investasi dari tahun ke tahun, perusahaan selalu mematuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan juga memiliki proses pengawasan, baik dari komite investasi, regional, maupun secara grup. 

Selain itu, dia mengatakan bahwa alokasi investasi juga sesuai dengan profil risiko nasabah. Pengelolaan alokasi investasi juga menerapkan berbagai strategi dengan mempertimbangkan berbagai aspek, baik untuk strategi jangka pendek, menengah dan jangka panjang. 

“Dalam menerapkan strateginya, Generali Indonesia mengatur pemilihan portfolio secara seimbang, melalui kepemilikan pada berbagai instrumen investasi,” imbuhnya. 

Lebih lanjut, Vivin menerangkan pengelolaan alokasi investasi juga menerapkan berbagai strategi dengan mempertimbangkan berbagai aspek, baik untuk strategi jangka pendek, menengah dan jangka panjang. 

Dalam menerapkan strateginya, dia bilang Generali Indonesia mengatur pemilihan portfolio secara seimbang, melalui kepemilikan pada berbagai instrumen investasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×