kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja sejumlah emiten multifinance masih melaju hingga kuartal III


Sabtu, 30 Oktober 2021 / 17:15 WIB
Kinerja sejumlah emiten multifinance masih melaju hingga kuartal III


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa emiten multifinance yang telah melaporkan kinerja kuartal III terlihat masih mampu mencatatkan peningkatan kinerja terutama dalam hal laba.

Padahal, kondisi pandemi covid-19 sempat memburuk di periode tersebut dengan pemerintah memberlakukan pengetatan aktivitas masyarakat. Namun, industri multifinance terbantu dengan adanya stimulus diskon PPnBM 100% yang diperpanjang akhir tahun.

Peningkatan laba bagi perusahaan multifinance juga sejalan dengan data OJK per Agustus 2021 yang mencatat laba bersih perusahaan multifinance naik sebesar 130% yoy pada kuartal III-2021. Hal tersebut berarti laba yang dibukukan senilai Rp 9,19 triliun.

Salah satu emiten multifinance yang labanya mengalami peningkatan ialah PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance). Perusahaan mencatat laba sebesar Rp 796 miliar yang berarti naik hingga 53,08% yoy.

Baca Juga: Adira Finance (ADMF) catat penurunan pendapatan 12,67% pada Kuartal III-2021

Direktur BFI Finance Sudjono pun bilang kalau kenaikan laba didorong oleh pendapatan bersih yang juga dibarengi dengan penurunan beban pembiayaan dan beban penyisihan piutang yang diragukan, sehingga mendongkrak kenaikan pada laba sebelum maupun sesudah pajak.

“Laba sesudah pajak mencapai Rp 796 miliar, meningkat sebesar 53% yoy, didukung oleh terus membaiknya kinerja penyaluran pembiayaan baru dan peningkatan kualitas piutang pembiayaan dan menurunnya saldo piutang yang direstrukturisasi sehingga turut berdampak pada penurunan beban provisi untuk pencadangan piutang,” ucap Sudjono.

Adapun, nilai piutang pembiayaan yang dikelola BFI Finance pada kuartal tersebut senilai Rp 13,7 triliun. Porsi terbesar masih berasal dari pembiayaan mobil bekas 71,7%, disusul dengan alat berat dan mesin 13,7%.

Sementara itu, komposisi pembiayaan motor bekas sebesar 9,3%. Porsi pembiayaan 5,3% sisanya diisi oleh pembiayaan property-backed financing (PBF), mobil baru, dan syariah.

Selain BFI Finance, ada pula salah satu emiten di sektor multifinance yang juga mengalami kenaikan laba yaitu PT Clipan Finance Indonesia Tbk (Clipan Finance). Berdasarkan laporan keuangannya, Clipan Finance mencatatkan laba sebesar Rp 74,56 miliar atau naik 20,74% yoy.

Baca Juga: Mendekati akhir tahun, multifinance geber penyaluran pembiayaan

Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo pun bilang saat ini total pembiayaan yang dikelola oleh perusahaan mencapai Rp 7 triliun. Adapun, pembiayaan mobil baru dan mobil bekas masih menjadi segmen yang diunggulkan.

Untuk pembiayaan di kuartal IV ini, Harjanto pun bilang ada banyak momentum untuk segmen mobil baru yang bisa dimanfaatkan perusahaan untuk kembali mendongkrak pembiayaan baru dengan target sampai akhir tahun mencapai Rp 3,5 miliar hingga Rp 4 triliun. Momen tersebut ialah terkait diskon PPnBM yang masih sampai akhir tahun dan ada event GIIAS di November.

“Momentum juga untuk used car dimana market sudah mulai tumbuh dan PPKM sudah lebih rendah, sehingga kami membuat paket super dengan bunga istimewa yang sudah kami sosialisasikan ke showroom-showroom rekanan kami,” ujar Harjanto.

Di tahun depan, Harjanto pun mengungkapkan bahwa pembiayaan baru di tahun depan ditargetkan bisa mencapai Rp 6 triliun hingga Rp 6,5 triliun.

Adapun emiten multifinance lainnya yang juga mengalami peningkatan laba adalah adalah PT Fuji Finance Indonesia Tbk, PT Astra Sedaya Finance, dan PT Batavia Prosperindo Tbk (BPFI)

Sedangkan perusahaan multifinance yang justru mengalami penurunan ialah PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (Adira Finance). Dari laporan keuangan terbarunya, laba Adira Finance turun dari Rp 814 miliar menjadi Rp 753 miliar.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno pun melihat kinerja pembiayaan di periode kuartal IV biasanya akan melandai mengingat masyarakat akan lebih memilih untuk membeli mobil baru di tahun depan sembari menunggu model baru.

Namun, ia masih melihat ada peluang yang berbeda mengingat masih ada diskon PPnBM 100% yang diperpanjang. “Harapannya, pertumbuhan tahun lalu yang -18% bisa terus turun dan mendekati minus single digit ya,” ujar Suwandi.

Selanjutnya: Pascapuncak pandemi, nilai piutang restrukturisasi BFI Finance turun jadi 14,8%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×