Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pangsa pasar perbankan syariah saat ini masih mini, yakni dikisaran 7%. Padahal, Indonesia termasuk negara muslim terbesar di dunia yang seharusnya memiliki peranan besar dalam membangun ekonomi syariah.
Komisaris Bank Syariah Indonesia (BSI), Komaruddin Hidayat mengatakan ada 4 catatan yang harus dipenuhi agar bank syariah dapat melesat dengan pesat dan memperbesar pangsa pasarnya.
“Bank syariah harus bisa memberikan kenyamanan, aman, cepat dan kompetitif harganya,” ujarnya saat ditemui dalam acara Islamic Leaders Conference di Menara Syariah Twin Tower, Rabu (11/9).
Menurutnya kalau hal itu bisa dijaga, maka bank syariah akan melesat. Apalagi, Indonesia memiliki hubungan emosional dengan agama. Namun, jika hanya mengadalkan ikatan emosional tanpa empat tadi, maka akan sulit berkembang.
Baca Juga: CIMB Niaga Syariah Resmikan Pembukaan Syariah Digital Branch di Medan
Selain itu, bank syariah juga harus diisi oleh sumber daya manusia (SDM) yang profesional sama dengan yang dimiliki oleh bank konvensional saat ini. Komaruddin juga kembali menekankan dalam mengembangkan perbankan syariah jangan hanya mengandalkan persatuan umat Islam secara emosional.
“Umat islam itu harus menyadari bahwa peradaban Islam itu tidak mungkin tanpa di-backup oleh kemajuan ekonomi. Dakwah-dakwah diperlukan, tapi tanpa dibarengi sains dan ekonomi, ya bagaimana mau memajukan umat. Perbanyak entrepreneur dan membangun ekosistem sehingga mendorong entrepreneurship” tuturnya.
Perbankan syariah mengalami pertumbuhan aset yang cukup baik dengan adanya peningkatan setiap tahun. Namun, pangsa pasar perbankan syariah masih terbilang cukup kecil.
Berdasarkan hasil survei OJK dan BPS indeks literasi keuangan syariah tercatat lebih rendah, yakni 39,11 persen serta indeks inklusi keuangan syariah 12,88 persen sepanjang 2023. Dapat diartikan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia masih cenderung memilih layanan keuangan konvensional daripada memanfaatkan layanan keuangan syariah.
Baca Juga: BSI Hadirkan Layanan Weekend Banking di 504 Kantor Cabang Selama September 2024
Rendahnya pangsa pasar perbankan syariah disebabkan oleh minimnya keterlibatan masyarakat Indonesia, terutama Muslim dalam menggunakan produk dan layanan perbankan syariah. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor rendahnya literasi keuangan syariah yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia.
Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia sebagaimana dalam laporan The Royal Islamic Strategic Student Center (RISSC) tahun 2023 yang menyatakan bahwa 237,55 juta jiwa penduduk Indonesia beragama Islam atau sekitar 86,7 persen dari seluruh penduduk Indonesia.
Jumlah tersebut seharusnya mencerminkan banyak masyarakat yang menggunakan perbankan syariah dan memahami keuangan syariah. Oleh karenanya, fenomena minimnya masyarakat Muslim menggunakan layanan perbankan syariah menjadi tantangan bagi semua pihak yang terlibat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News