kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Konstruksi dorong pertumbuhan kredit investasi


Jumat, 18 November 2016 / 15:25 WIB
Konstruksi dorong pertumbuhan kredit investasi


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pertumbuhan kredit sektor konstruksi, jasa dan transportasi bisa mendorong pertumbuhan kredit investasi ke depannya. Sebagai informasi, kredit investasi merupakan pendorong terbesar pertumbuhan kredit sampai September 2016.

Pada kuartal III-2016, kredit investasi mencatatkan kenaikan sebesar 9,13% yoy menjadi Rp 1.075 triliun. Beberapa bank mencatatkan pertumbuhan kredit investasi yang cukup besar sampai kuartal III- 2016.

PT Bank Bukopin Tbk misalnya. Sampai kuartal III-2016, kredit investasi bank berkode emiten BBKP ini mengalami pertumbuhan 16,31% yoy menjadi Rp 26,2 triliun.

Glen Glendardi, Direktur Utama Bank Bukopin mengatakan, penyaluran kredit investasi Bukopin sampai kuartal III-2016 terbesar di sektor konstruksi, jasa dan transportasi.

"Untuk menjaga kualitas kredit, ekspansi kredit investasi di fokuskan pada segmen ritel dan pada sektor-sektor pilihan yang sudah teruji secara historis memiliki kualitas yang baik serta memiliki prospek bisnis yang baik," ujar Glen kepada KONTAN, Jumat (18/11).

Sebagai informasi, jika dilihat NPL kredit investasi Bank Bukopin sampai kuartal III-2016 tercatat sebesar 2,41% atau turun 12,68bps yoy. Hal ini disebabkan karena bank menerapkan proses ke hati-hatian dan pengelolaan risiko dalam penyaluran kredit.

PT Bank Tabungan Negara Tbk juga mencatatkan pertumbuhan yang cukup bagus untuk kredit investasi. Jika dilihat Bank BTN , sampai kuartal III-2016, kredit investasi mengalami kenaikan 3,5% yoy menjadi Rp 3,8 triliun.

"Hal ini dikontribusikan dari penyaluran kredit untuk industri hotel dan perkantoran," ujar Direktur Bank BTN Oni Febriarto Rahardjo, Jumat (18/11). BTN juga mengaku akan tetap menjaga kualitas kredit dengan selektif dalam memilih nasabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×