Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
Sementara PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga masih mencatat pertumbuhan kredit investasinya masih tumbuh 1,22% (ytd), meskipun portofolio kreditnya tercatat negatif 1,0% (ytd) sampai akhir Juni 2020.
EVP Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F Haryn mengatakan pertumbuhan tersebut utamanya memang berasal dari sejumlah esktor industri yang punya risiko minim terhadap pandemi.
Baca Juga: Walau ada pandemi corona, banyak bank masih bisa naik kelas di tahun ini
“Seperti konstruksi pengangkutan, pergudangan, jasa sosial & pelayanan masyarakat serta pertanian. Pertumbuhan juga sejalan dengan implementasi pembatasan sosial di sejumlah daerah,” katanya kepada KONTAN.
Pertumbuhan kredit investasi juga tak cuma dinikmati oleh sejumlah bank besar, bank kecil menengah di kelas bank umum kegiatan usaha (BUKU) 2 seperti PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) juga turut mencatat peningkatan kinerja.
“Sampai September 2020, kredit investasi kami telah tumbuh 57% (ytd) dari Rp 700 miliar menjadi Rp 1,1 triliun. Sebagian besar penyaluran dilakukan kepada sektor properti dan hotel,” kata Direktur Bank Oke Efdinal Alamsyah.
Selanjutnya: Ini 10 unitlink saham dengan return tertinggi hingga kuartal III
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News