kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Walau ada pandemi corona, banyak bank masih bisa naik kelas di tahun ini


Kamis, 08 Oktober 2020 / 19:12 WIB
Walau ada pandemi corona, banyak bank masih bisa naik kelas di tahun ini
ILUSTRASI. Layanan nasabah di Bank Permata, Jakarta, Jumat (12/9). KONTAN/Baihaki/12/9/2014


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau diterpa pandemi Covid-19, rencana ekspansi perbankan di tahun 2020 rupanya tetap berlanjut. Hal ini bisa terlihat dari banyaknya bank besar hingga bank kecil yang justru naik kelas di tahun ini. 

Terbaru misalnya ada PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang telah mendapat persetujuan prinsip dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk segera melangsungkan integrasi dengan Bangkok Bank Kantor Cabang Indonesia. Targetnya, rencana itu bisa selesai pada Desember 2020. 

Bila rampung, integrasi itu bakal membuat Bank Permata naik kelas menjadi Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) IV dengan modal inti di atas Rp 30 triliun dan rasio modal inti lebih dari 30%. 

Baca Juga: Kredit korporasi Bank DBS ditaksir merosot hingga 5%

Direktur Utama Bank Permata Ridha Wirakusuma mengatakan integrasi itu bakal menandai tonggak baru perusahaan untuk menjadi salah satu pemain terkuat di industri perbankan Indonesia. "Jaringan Bangkok Bank yang luas dan kemampuannya di lintas pasar utama Asia akan saling melengkapi penawaran produk kami dan membawa nilai tambah yang signifikan bagi nasabah Bank Permata," terangnya dalam siaran pers, Rabu (7/10). 

Sebelum Bank Permata, ada beberapa bank lain yang lebih dulu naik BUKU di tahun ini. Antara lain PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) yang menerima surat penegasan dari OJK per 7 Juli 2020 lalu sebagai BUKU III.

Hal itu ditandai dengan naiknya modal inti perseroan menembus batas minimum BUKU III sebesar Rp 5 triliun. Sejatinya, merujuk pada laporan keuangan BTPS per Juni 2020 total modal inti Tier 1 mencapai Rp 5,17 triliun.

Dalam paparannya pada Public Expose 2020 lalu, perseroan berharap dengan masuk menjadi BUKU III bakal membuat usaha perseroan lebih leluasa untuk ekspansif. "Sebagai BUKU III, tentunya kepercayaan publik kepada BTPN Syariah terus meningkat. Karena modal bank yang semakin kuat dan bank memiliki kesempatan yang luas untuk mengembangkan jaringan serta produk dan layanannya," jelas Sekretaris Perusahaan BTPN Syariah Arief Ismail beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: Bank Oke luncurkan produk bancassurance dengan Simas Jiwa

Bukan satu-satunya bank syariah, PT Bank BNI Syariah pun juga berhasil menduduki kelas BUKU III. Dalam laporan keuangan perusahaan per Juni 2020 total modal inti tier 1 perseroan sudah menembus Rp 5,07 triliun. Predikat tersebut diraih perseroan setelah 10 tahun berdiri.

Hal tersebut diperoleh perseroan pasca adanya tambahan dari induk perseroan yaitu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 225,59 miliar dalam bentuk non tunai alias inbreng pada awal tahun 2020 lalu. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×