Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) dapat suntikan dana segar. Lima bank bergabung dalam sindikasi memberikan perusahaan baja pelat merah ini kredit modal kerja senilai US$ 200 juta.
Kelima bank tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Centra Asia Tbk (BBCA), dan Indonesia Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia alias Indonesia Eximbank.
Direktur Bisnis Korporasi BNI Putrama Wahju Setyawan bilang meskipun Krakatau Steel masih menanggung banyak utang, pinjaman baru ini sudah sesuai dengan kelaikan perseroan dalam memberikan kredit. “Pemberian kredit sudah sesuai dengan syarat-syarat kelayakan,” katanya kepada KONTAN, Selasa (16/7).
Sebelumnya, saat ditemui KONTAN di Gedung DPR awal Juli lalu, Putrama juga bilang terkait negosiasi atas restukrutrisasi utang-utang Krakatau Steel sejatinya mulai menemui titik terang.
Salah satunya adalah kesepakatan mengenai pengubahan opsi pinjaman sindikasi yang terdiri dari tiga tranche yang sebelumnya diusulkan diubah convertible bond, akhirnya disepakati menjadi pemberian fasilitas revolving loan.
Sementara soal bunga, Putra ketika itu bilang belum ada kesepakatan dari para kreditur Krakatau. Ia pun juga enggan menjelaskan lebih lanjut saat dikonfirmasi. “Kalau itu skemanya banyak cara, misalnya tinggal diperakukan komersial, tapi ada yang divert. Seperti itu, tapi soal angkanya belum ada informasi lebih lanjut,” katanya.
Sementara empat anggota sindikasi lain enggan memberikan jawabannya saat dihubungi KONTAN. Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim pun enggan berkomentar banyak ketika dikonfirmasi KONTAN terkait tambahan kredit US$ 200 juta ini. “Saya belum bisa memberikan keterangan sampai prosesnya selesai,” balas pesan pendeknya kepada KONTAN.
Sebagai tambahan, dalam laporan keuangan Krakatau Steel 2018, perseroan secara konsolidasi memang masih tercatat punya utang senilai US$ 2,49 miliar. Perinciannya, utang jangka pendek senilai US$ 1,59 miliar, dan US$ 899,43 merupakan juta utang jangka panjang.
Utang bernilai besar ini juga bikin perseroan gagal cuan tahun lalu, dimana Krakatau Steel mencatatkan rugi bersih senilai US$ 77,16 juta. Tren gagal cuan Krakatau Steel telah berlangsung sejak 2012.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News