Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Di tengah tantangan perekonomian yang relatif kurang kondusif di tahun 2014, yang ditandai dengan kenaikan harga BBM dan tingkat suku bunga tinggi, kinerja Bank Sahabat Sampoerna terbilang tetap memuaskan. Hal ini tercermin dari dibukukannya outstanding pinjaman sebesar Rp 2,54 triliun pada Desember 2014 atau tumbuh 46,68% secara year on year (yoy).
Menurut Ali Rukmijah, Direktur Utama Bank Sahabat Sampoerna, dari total portfolio pinjaman yang disalurkan pada akhir tahun lalu, sekitar 71,91% dialokasikan kepada sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
"Ini sesuai dengan visi dan misi dari Bank Sampoerna dalam memberikan pemberdayaan kepada sektor ini serta mencerminkan keunggulan kompetitif di segmen tersebut di samping senantiasa menjaga asas prudential banking dalam menjalankan laju operasionalnya," kata Ali dalam keterangan resmi, Selasa (14/4).
Dilain pihak, Rudy Mahasin, Head of Micro Business Bank Sampoerna menyampaikan bahwa kerjasama strategis dengan Koperasi binaan, Koperasi Mitra Sejati, melalui program asset buying juga akan terus ditingkatkan. Untuk mencapai tujuan ini, manajemen Bank Sampoerna telah mencanangkan tahun 2015 sebagai tahun lepas landas guna menopang pertumbuhan berkesinambungan di masa depan dengan membangun landasan yang kokoh serta upaya mempertajam kapabilitas organisasi.
Kualitas penyaluran kredit Bank Sahabat Samperna juga tetap tinggi walaupun mencatatkan pertumbuhan yang tinggi. Ini terlihat dari rasio Non Performing Loan (NPL) gross tetap terjaga pada level 2,34%, jauh di bawah batas maksimal yang ditentukan Bank Indonesia sebesar 5%. "Hal ini memang sejalan dengan komitmen kami untuk secara konsisten menerapkan manajemen risiko yang prudent dengan mengadopsi best practice global untuk konsep-konsep pengelolaan manajemen risiko," pungkas Ali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News