Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) atau kini dikenal KB Bank tengah dihadapkan pada pemburukan kualitas kredit. Ini tercermin dari Non-Performing Loan (NPL) Gross atau kredit bermasalah berada level 9,13% per Desember 2023, lebih tinggi dari periode sama tahun sebelumnya 6,72%.
Dalam penjelasannya di keterbukaan informasi, Presiden Direktur KB Bank Woo Yeul Lee mengungkapkan bahwa peningkatan kredit bermasalah disebabkan adanya penyesuaian atas kebijakan relaksasi Covid-19. Selain itu, kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya pulih membuat usaha para debitur-debitur NPL.
Hanya saja, pria yang akrab disapa Tom ini bilang telah memiliki strategi penurunan kredit bermasalah dengan penyempurnaan proses kredit menjadi lebih prudent dan penurunan kredit bermasalah eksisting.
Baca Juga: Sejumlah Bank Ini Membukukan Pemburukan Rasio Kredit Macet (NPL)
Ia pun merinci selama Januari hingga April 2024, KB Bank telah melakukan penjualan portofolio kepada pihak ketiga senilai Rp 2,86 triliun. Ditambah, KB Bank juga melakukan write off senilai Rp 2,27 triliun dan collection senilai Rp 940 miliar.
Selain itu, KB Bank juga melakukan action plan yang akan dilakukan. Di mana, meningkatkan profit dan kecukupan modal melalui penerapan collection campaign.
”Menyiapkan rencana program tersebut pada April 2024 dan dimulai pada Juni 2024,” ujar Tom.
Baca Juga: Bank-Bank Ini Mencatatkan Pemburukan Rasio NPL, Ada yang di Atas 9%
Tom bilang KB Bank juga akan memaksimalkan hasil collection dengan cara lelang secara kolektif. Untuk mempercepat proses tersebut, maka akan dilakukan monitoring per akun.
Salah satu strategi lainnya, KB Bank turut memperluas jaringan investor agar segera dapat memperbaiki rasio kredit bermasalah. “Memperluas kerjasama dengan investor, termasuk perusahaan investor Korea” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News