kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.263.000   -4.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.651   13,00   0,08%
  • IDX 8.209   42,70   0,52%
  • KOMPAS100 1.145   5,71   0,50%
  • LQ45 841   4,07   0,49%
  • ISSI 284   -0,33   -0,12%
  • IDX30 442   2,22   0,50%
  • IDXHIDIV20 510   1,85   0,36%
  • IDX80 129   0,42   0,33%
  • IDXV30 138   0,08   0,06%
  • IDXQ30 141   0,22   0,15%

Kredit BRI Tumbuh 6,3% hingga September 2025, Masih Didominasi Segmen UMKM


Kamis, 30 Oktober 2025 / 06:16 WIB
Kredit BRI Tumbuh 6,3% hingga September 2025, Masih Didominasi Segmen UMKM
ILUSTRASI. Pameran produk UMKM binaan BRI pada ANTAD & Alimentaria Expo yang diselenggarakan di Kota Guadalajara, Meksiko.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI tetap mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 6,3% secara tahunan (YoY) hingga September 2025, meskipun laju tersebut masih sedikit di bawah pertumbuhan kredit industri yang mencapai sekitar 7%.

Mengacu pada laporan keuangan yang dipublikasikan Kamis (30/10/2025), total portofolio kredit BRI mencapai Rp 1.438 triliun, naik dari Rp 1.353 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: BRI Raih Laba Bersih Rp 40,77 Triliun hingga September, Tunjukkan Tanda Pemulihan

Sebagai bank yang identik dengan segmen wong cilik, BRI tetap menyalurkan porsi terbesar kreditnya ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Tercatat, sekitar Rp 1.150 triliun atau 80% dari total kredit BRI disalurkan untuk segmen ini.

Namun, porsi kredit UMKM tersebut sedikit menurun dibandingkan posisi September 2024 yang mencapai 81,7% dari total kredit.

Dari sisi kualitas aset, BRI mencatatkan sedikit peningkatan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) gross menjadi 3,29%, dari sebelumnya 3,04% pada periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Jelang Paparan Kinerja, Investor Asing Tetap Rajin Jual Saham BRI

Meski demikian, kondisi tersebut masih tergolong terjaga berkat pencadangan yang kuat. Rasio NPL coverage BRI tercatat mencapai 183,09%, menandakan manajemen risiko yang cukup konservatif.

Dari sisi pendanaan, BRI juga memiliki likuiditas yang solid untuk menopang ekspansi kredit. Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai Rp 1.474 triliun, naik dari Rp 1.362 triliun pada September 2024.

Kenaikan DPK ini membuat rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) BRI sedikit longgar, turun dari 89,6% menjadi 87,05%.

Selanjutnya: Nilai Tukar Rupiah Terseret Sentimen Wait and See Pasar

Menarik Dibaca: Manfaat Vitamin C untuk Pasien Asam Urat, Bantu Cegah Kambuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×