Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. Hingga bulan Mei 2017 pertumbuhan kredit valuta asing (valas) masih tumbuh tipis sebesar 5,7% secara industri
Kendati demikian, PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk mengatakan hingga semester I 2017 pihaknya berhasil mencatatkan pertumbuhan di atas rata-rata industri.
Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengatakan sampai dengan akhir semester I total kredit valas BNI telah mencapai Rp 62,4 triliun.
"Secara industri hanya tumbuh 5,7% tapi untuk BNI loan valas sampai semester I 2017 di Rp 62,4 triliun di atas rata-rata industri," kata Herry dalam pesan singkatnya kepada KONTAN, Kamis (10/8).
Lebih lanjut, Herry menuturkan sampai saat ini permintaan kredit valas BNI masih sangat baik. Hal ini ditopang oleh kebutuhan bisnis debitur BNI yang memiliki underlying mata uang asing alias berorientasi impor.
Sebelumnya, Herry menyebut pihaknya menargetkan kredit valas mampu tumbuh 13%-15% tahun ini. Pendorongnya antara lain sektor manufaktur, kelistrikan, transportasi dan komunikasi.
"Kami optimis target penyaluran kredit valas dapat tercapai, fokus pada segmen dan sektor ekonomi yang berprospek baik dan beresiko kecil," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News