kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kredit ekspor impor bank di awal tahun tumbuh 10,95%


Kamis, 29 Maret 2018 / 05:49 WIB
Kredit ekspor impor bank di awal tahun tumbuh 10,95%
ILUSTRASI. Pelabuhan PSA Keppel Singapura


Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit ekspor impor di awal tahun ini cukup menggembirakan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, kredit ekspor impor di Januari 2018 mampu tumbuh hingga 10,95% menjadi Rp 174,30 triliun dari Rp 157,10 triliun secara tahunan.

Lebih rinci, kredit impor di Januari 2018 tumbuh 40% dari Rp 43,36 triliun menjadi Rp 60,70 triliun. Sedangkan untuk kredit ekspor menurun tipis 0,13% menjadi Rp 113,59 triliun, dari Rp 113,74 triliun di Januari 2017.

Boedi Armanto, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK mengatakan, sampai Februari 2018, pertumbuhan kredit ekspor masih melambat, sedangkan kredit impor meningkat tajam. Hal ini sejalan dengan defisit transaksi berjalan yang semakin melebar, jelas Boedi, Rabu (28/3

Sekadar informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2018 defisit US$ 0,87 miliar. Menurut Boedi, tren kredit ekspor impor tergantung dari harga komoditas ekspor Indonesia. Bila harga komoditas ekspor meningkat semestinya kredit ekspor ke depan juga akan meningkat.

Berdasarkan data trade finance per Februari 2018, letter of credit (L/C) luar negeri meningkat lebih 18,4%, dari Februari tahun lalu yang hanya tumbuh 5,8%. Ini menunjukkan optimisme perdagangan ke luar negeri yang meningkat. Harapannya kredit ekspor impor terus membaik, kata Boedi.

Frans Alimhamzah, Direktur Bisnis Banking PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mengatakan, saat ini porsi kredit ekspor impor terhadap total kredit CIMB Niaga sekitar 10%. Pertumbuhan kredit ekspor impor bank ini baru sekitar 6% hingga 7%.

CIMB akan menggenjot kredit ekspor impor terutama di saat pelemahan rupiah terhadap dollar AS saat ini yang membuat barang dalam negeri menjadi lebih kompetitif. Potensi baik terutama untuk orientasi ekspor, ujar Frans.

Targetnya tahun ini kredit ekspor impor CIMB Niaga tumbuh 10%. Per Januari 2018, CIMB Niaga telah menyalurkan kredit Rp 158,57 triliun atau tumbuh 0,99% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×