kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kredit ekspor bank tergantung pada harga komoditas


Rabu, 28 Maret 2018 / 21:18 WIB
Kredit ekspor bank tergantung pada harga komoditas
ILUSTRASI. Pelabuhan New Priok Container Terminal One (NPCT1)


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit ekspor impor di Januari 2018 mencapai 10,95%. Untuk kredit impor, berhasil tumbuh hingga 40% year on year (yoy) menjadi Rp 60,70 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 43,36 triliun.

Sedangkan untuk kredit ekspor sedikit turun sebesar 0,13% yoy menjadi Rp 113,59 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 113,74 triliun.

Disisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil neraca perdagangan per bulan Februari 2018 yang mengalami defisit sebesar US$ 0,12 miliar.

Menanggapi hal tersebut, Boedi Armanto, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK menjelaskan, kredit ekspor sampai Februari 2018 memperlihatkan peningkatan, sementara kredit impor meningkat tajam.

“Hal ini sejalan dengan defisit transaksi berjalan yang semakin melebar,” jelas Boedi kepada Kontan.co.id, Rabu (28/3).

Menurutnya, tren kredit ekspor impor tergantung dari pembaikan harga komoditas ekspor kita, bila harganya meningkat mestinya kredit ekspor juga akan meningkat.

Berdasarkan data trade finance per Februari 2018, L/C luar negeri meningkat lebih 18,4% yoy dari Februari tahun lalu 5,8% yoy. Ini menunjukkan bahwa optimisme perdagangan dengan luar negeri yang meningkat, sehingga kredit ekspor impor juga akan meningkat.

“Harapannya kredit ekspor impor perbankan secara industri dapat terus membaik di kuartal I 2018,” tutup Boedi.

Hariyono Tjahjarijadi, Presiden Direktur PT Bank Mayapada International Tbk menjelaskan, kredit ekspor impor masih akan sangat berpotensi di tahun ini.

“Dengan melemahnya nilai rupiah terhadap dollar Amerika Serikat seharusnya membuat produk-produk ekspor menjadi lebih menarik importir,” jelas Hariyono belum lama ini.

Tanpa menyebutkan nominal angka, Hariyono bilang, kredit ekspor impor di Bank Mayapada relatif masih kecil namun potensinya masih akan besar dan pihaknya akan terus melihat perkembangan sektor ini ke depannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×