kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Kredit investasi masih tumbuh, Bank BCA tancap gas di digital banking


Selasa, 13 Juli 2021 / 19:52 WIB
Kredit investasi masih tumbuh, Bank BCA tancap gas di digital banking
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di?kantor cabang BCA di Jakarta, Selasa (25/5). Kredit investasi masih tumbuh, Bank BCA tancap gas di digital banking


Reporter: Amanda Christabel | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Seiring rencana pembangunan pemerintah  jangka menengah nasional, ada beberapa rencana yang sudah disiapkan. Salah satunya adalah dengan menyiapkan kawasan ekonomi baru, sebagai sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Terdiri dari 9 kawasan industri nasional, 10 kawasan industri baru, dan 19 smelter yang tengah dikembangkan saat ini.

PT Bank Central Asia Tbk, (BBCA) mencatatkan kredit investasi per Maret 2021 sebesar Rp182 triliun. Nilai itu meningkat 1,7% dibandingkan periode sama tahun lalu atau secara year on year (yoy).

Direktur Keuangan Bank BCA Vera Eve Lim mengatakan kepada KONTAN, Selasa (13/7), BCA mencermati permintaan kredit di sektor perbankan masih dalam proses pemulihan. Hal ini sejalan dengan adanya pandemi covid-19, yang membatasi mobilitas dan memengaruhi iklim bisnis.

Baca Juga: Siapkan rencana jangka panjang, BCA bakal bawa BCA Digital IPO

“Kami juga melihat bahwa pada umumnya industri saat ini masih mencermati upaya vaksinasi yang dilakukan pemerintah, dan tren perkembangan pandemi covid-19. Di tengah situasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat saat ini, BCA berkomitmen mengoptimalkan layanan perbankan melalui kanal digital banking. Beragam inovasi dilakukan melalui #BankingFromHome,” pungkas Vera.

Sekadar informasi tambahan, dibandingkan dengan sumber pendanaan lain seperti dari luar negeri yang berkisar Rp2,9 triliun, lembaga non-bank berkisar Rp 600 triliun, dan pasar modal berkisar Rp 126 triliun, dominasi sumber pendanaan masih datang dari perbankan yang mencatatkan angka sebesar kurang lebih Rp 5.400 triliun.

Peran perbankan dinilai masih cukup tinggi dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional. Kontribusi perbankan dalam pembangunan dan pendanaan masih dominan, dengan angka kurang lebih 60%.

Selanjutnya: Gandeng BNP Paribas, BCA tawarkan produk reksadana saham USD

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×