Reporter: Mona Tobing |
JAKARTA. Banjir yang menggenangi Jakarta pekan silam ternyata berdampak pada penurunan penjualan perusahaan pembiayaan. Sejumlah manajemen multifinance mengaku. penyaluran pembiayaan khusus di Jakarta merosot hingga 50%. Banjir juga menyebabkan nasabah menunda pembayaran cicilan, karena kantor cabang berhenti beroperasi akibat terkena banjir.
BCA Finance misalnya, terpaksa menutup dua kantor cabangnya di Daan Mogot dan Mangga Dua. Selain itu, seluruh diler yang bekerjasama juga tutup, sehingga pembiayaan anjlok hingga 50%. Padahal, wilayah Jakarta merupakan penyumbang pembiayaan terbesar. "Dari 48 kantor cabang kami yang tersebar di Indonesia, kontribusi dari Jabodetabek saja mencapai 45%," kata Roni Haslim, Direktur Utama BCA Finance, awal pekan ini.
Setiap bulan, BCA Finance menargetkan penjualan kendaraan bisa mencapai 200.000 unit dengan target nilai pembiayaan mencapai Rp 2,5 triliun. Sampai akhir tahun nanti, perusahaan ini menargetkan pembiayaan mencapai Rp 30 triliun. "Kalau banjir tidak lagi terjadi, kinerja pembiayaan baru akan kembali normal 1-2 minggu kemudian," imbuh Roni.
Kondisi serupa juga terjadi di Bima Finance, yang terpaksa menutup satu kantor cabang di daerah Central Park, Jakarta. Ninoy T. Matheus, Direktur Utama Bima Finance, menyebutkan di Jakarta, penjualan sempat menurun 30%-40% dibandingkan tahun lalu. Meski begitu, secara total penjualan Bima Finance tidak turun drastis.
Hal ini karena kontribusi Jabodetabek terhadap pembiayaan sebesar 25%. "Pasar kami paling besar berada di Jawa Tengah dan Sumatera, masing-masing hingga 30%," terangnya.
Ninoy juga yakin, ada berkah di balik banjir ibukota. Menurutnya, masyarakat ingin mengganti kendaraan yang terendam banjir dengan mobil baru. Di pasar kendaraan bekas juga semakin ramai, karena banyak mobil yang pasca terendam yang dijual. Tentunya, harga jualnya lebih murah, sehingga semakin menarik minat masyarakat. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News