kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kredit lesu, begini strategi Bank Mandiri genjot fee based income


Senin, 27 April 2020 / 13:42 WIB
Kredit lesu, begini strategi Bank Mandiri genjot fee based income
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di Bank Mandiri, Jakarta, Jumat.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlambatan permintaan kredit akibat tekanan pandemi virus corona baru (Covid-19) bakal mempengaruhi pendapatan berbasis fee dan komisi atau fee based income perbankan. Pasalnya, sumber FBI perbankan juga banyak terkait dengan kredit seperti administrasi kredit, kredit sindikasi dan lain sebagainya.

PT Bank Mandiri Tbk mengakui perlambatan kredit akibat Covid-19 bikin pendapatan non bunga perseroan yang bersumber dari pencairan kredit mengalami perlambatan.

Baca Juga: Dihantam corona, pendapatan berbasis fee dan komisi CIMB Niaga tergerus

Rully Setiawan, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan, di tengah pandemi ini, fokus utama perbankan adalah melakukan relaksasi dan restrukturisasi kredit agar tidak menyebabkan penurunan kualitas. "Sehingga fee based income yang bersumber dari pencairan kredit akan terdampak," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (24/4).

Meskipun begitu, bank pelat merah ini masih mampu mencatatkan pertumbuhan cukup bagus fee based income secara keseluruhan. Hingga Februari 2020, pendapatan berbasis fee dan komisi Bank Mandiri tumbuh 34,6% secara year on year (yoy). 

Rully bilang, pertumbuhan fee based income Bank Mandiri didorong dengan adanya pendapatan yang cukup besar dari transaksi treasury.

Di tengah pandemi Covid-19, Bank Mandiri akan mendorong fee based income dari transaksi treasury dengan adanya volatilitas nilai tukar. Kemudian, mendorong fee based income yang bersifat berulang yang berasal dari transaksi nasabah seperti pembayaran, cash management, atau transaksi e-channel.

Rully memperkirakan, fee based income dari dua sumber tersebut masih dapat tumbuh cukup baik, mengingat kebutuhan transaksi non-tunai atau transaksi yang tidak memerlukan layanan cabang semakin meningkat seiring dengan adanya pembatasan sosial yang ditetapkan pemerintah.

Baca Juga: Kredit melambat, bank genjot fee based income dari transaksi nasabah

"Kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menggunakan layanan e-channel Bank Mandiri yaitu Mandiri Online. Sementara itu, untuk nasabah korporasi atau badan usaha dapat menggunakan Mandiri Cash Management dan Mandiri Internet Bisnis," tambah Rully.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×