kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.354.000   33.000   1,42%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.313   38,22   0,46%
  • KOMPAS100 1.153   3,35   0,29%
  • LQ45 832   3,97   0,48%
  • ISSI 292   0,40   0,14%
  • IDX30 437   3,94   0,91%
  • IDXHIDIV20 501   6,11   1,23%
  • IDX80 128   0,19   0,15%
  • IDXV30 137   0,22   0,16%
  • IDXQ30 139   0,98   0,71%

BNI (BBNI) Cetak Laba Rp 15,1 Triliun, Turun 7,3% YoY tapi Tumbuh Secara Kuartalan


Jumat, 24 Oktober 2025 / 08:27 WIB
Diperbarui Jumat, 24 Oktober 2025 / 08:38 WIB
BNI (BBNI) Cetak Laba Rp 15,1 Triliun, Turun 7,3% YoY tapi Tumbuh Secara Kuartalan
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah BNI di Jakarta, Jumat (8/8/2025). Bank Negara Indonesia (BNI) telah menyalurkan pembiayaan hijau senilai Rp 74 triliun per Juni 2025, dengan pertumbuhan lebih dari 20% selama empat tahun terakhir. BNI terus memperkuat peran sebagai institusi keuangan yang adaptif dan berdaya saing global. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) sepanjang sembilan bulan pertama 2025 masih mengalami penurunan secara tahunan atau year on year (YoY). Namun, laba di kuartal III tercatat telah membaik dari kuartal sebelumnya. 

Mengutip laporan keuangan BNI kuartal III yang dirilis Jumat (24/10/2025), laba bersih bank pelat merah ini sepanjang Januari-September 2025 mencapai Rp 15,11 triliun, turun 7,3% secara tahunan. 

Khusus laba di bulan Juli-September mencapai Rp 5,02 triliun, tumbuh 6,5% dari kuartal II yang sebesar Rp 4,71 triliun. 

Penurunan laba disebabkan karena pendapatan bunga bersih turun 0,6% menjadi Rp 29,25 triliun sejalan peningkatan beban bunga 13% secara tahunan menjadi Rp 21,19 triliun. Sedangkan pendapatan bunga masih naik 4,8% menjadi Rp  51,1 triliun. Tapi, pendapatan bunga bersih di kuartal III mencapai Rp 9,73 triliun, tumbuh 0,6% secara kuartalan. 

Baca Juga: Turun 5,74% YoY, Laba BNI Tercatat Rp 13,4 Triliun per Agustus 2025

Selain itu, biaya provisi masih naik 13,6% menjadi Rp 6,12 triliun. Sedangkan pendapatan nonbunga naik 2,5% secara tahunan menjadi Rp 17,2 triliun.

Dari sisi fungsi intermediasi, outstanding kredit bank berkode saham BBNI semakin membaik. Per September 2025, jumlahnya mencapai Rp 812,2 triliun, tumbuh 10,5% secara tahunan. Pertumbuhan disertai dengan kualitas aset yang terjaga stabil dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) BNI ada di level 2%. 

Sementara dana pihak ketiga (DPK) melonjak 21,4 % secara tahunan  menjadi Rp 934,3 triliun, didukung oleh penempatan dana SAL pemerintah sebesar Rp 55 triliun di BNI. Deposito meningkat 40,4 % menjadi Rp 320,9 triliun. Namun, dana murah juga masih tumbuh 13,3% menjadi Rp 613,3 triliun.

Biaya dana alias cost of fund bank berkode saham BBNI ini naik menjadi 2,8% pada sembilan bulan pertama tahun ini dari 2,7% pada periode yang sama tahun lalu. 

Alhasil margin bunga bersih (net interst margin/NIM) turun menjadi 3,8% dari 2,7% pada sembilan bulan pertama 2024. Realisasi ini mendorong BNI menurunkan target NIM sepanjang tahun 2025 menjadi 3,7% dari semula 3,8%. 

Adapun target kredit tetap dipertahankan di kisaran 8%-10% tahun ini meski capaian per September sudah melampaui target. Adapun rasio biaya kredit ditargetkan di level 1%. 

Selanjutnya: Bursa Asia Menguat di Pagi Ini (24/10), Indeks Nikkei 225 dan Kospi Melonjak 1%

Menarik Dibaca: Realme GT 7 Dominasi Pasar, Bawa Baterai 7000 mAh yang Awet Berkat Pengisian 120W

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×