Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kinerja Bank Bukopin dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) tak terlalu kinclong di bulan Juli 2014. Selain pertumbuhan volume penyaluran KUR yang lambat, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) Bank Bukopin lebih dari 5%.
Berdasarkan data Komite KUR, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, per Juli 2014, volume KUR yang disalurkan Bank Bukopin mencapai Rp 1,80 triliun. Jumlah ini menujukan pertumbuhan hanya 3,44% secara year on year (yoy) dibanding periode yang pada tahun lalu. Total KUR yang disalurkan pada Juli 2013 mencapai Rp 1,74 triliun.
Lambatnya pertumbuhan volume penyaluran KUR juga diikuti pertumbuhan jumlah debitur yang tidak banyak. Debitur KUR usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi (UMKMK) di Bank Bukopin meningkat dari 11.699 debitur per Juli 2013 menjadi 12.082 debitur per Juli 2014. Sedangkan rata-rata kredit yang diterima tiap debitur KUR justru menurun dari Rp 149,6 juta per Juli 2013 menjadi Rp 149,4 juta per Juli 2014.
Di sisi lain, lambatnya pertumbuhan penyaluran KUR Bank Bukopin justru diikuti kenaikan kredit macet. Non performing loan (NPL) KUR yang dialami meningkat menjadi 5,4% per Juli 2014, dibanding tahun lalu yang 4,2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News