Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Johana K.
JAKARTA. Bank Mandiri berhasil menurunkan besaran kredit macet dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada November 2014. Tingkat rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) KUR Bank Mandiri mencapai 3,3% di akhir November 2014.
Menurut Hery Gunardi, Direktur Micro dan Bisnis Banking Bank Mandiri, keberhasilan ini disebabkan perbaikan bisnis proses sehingga proses underwriting-nya lebih baik. “Bank Mandiri fokus pada penyaluran pola linkage sehingga kualitas kreditnya lebih terjaga. Yang terakhir kami juga meningkatkan collection kredit,” kata Hery saat dihubungi KONTAN, Senin (12/1)
Hery memprediksi tingkat NPL KUR Bank Mandiri di akhir tahun 2014 bisa diturunkan lagi menjadi 3,2%. “Jika berhasil, capaian ini lebih rendah dibanding tingkat NPL KUR Bank Mandiri di akhir tahun 2013 yang mencapai 4,2%,” ujar Hery.
Tahun ini, agar kualitas penyaluran KUR Bank Mandiri tetap terjaga, bank pelat merah ini akan fokus pada penyaluran kredit dengan bisnis proses yang telah diperbaiki. Selain itu, Bank Mandiri akan fokus pada pola linkage yang bermitra dengan perusahaan inti. “Tentu ini semua tergantung kepada peraturan atau keputusan pemerintah yang baru,” pungkas Hery.
Penurunan kredit macet KUR Bank Mandiri masih diikuti pertumbuhan volume penyaluran KUR Bank Mandiri yang meningkat dari Rp 13,36 triliun per November 2013 menjadi Rp 17,46 triliun per November 2014 atau tumbuh 9,30% secara year on year (yoy). Sedangkan debitur KUR Bank Mandiri juga mengalami peningkatan dari 23.449 debitur per November 2013 menjadi 272.827 debitur per November 2014. Namun rata-rata KUR Bank Mandiri yang diterima setiap debitur juga menurun dari Rp 49,0 juta/debitur per November 2013 menjadi Rp 45,30 juta/debitur juta per November 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News