kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.969.000   -22.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.875   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.613   -20,90   -0,32%
  • KOMPAS100 952   -3,65   -0,38%
  • LQ45 742   -2,91   -0,39%
  • ISSI 210   0,12   0,06%
  • IDX30 386   -1,41   -0,36%
  • IDXHIDIV20 465   -1,90   -0,41%
  • IDX80 108   -0,27   -0,25%
  • IDXV30 113   -0,30   -0,26%
  • IDXQ30 127   -0,67   -0,52%

Kredit macet naik, laba ASF turun


Minggu, 02 Agustus 2015 / 14:14 WIB
Kredit macet naik, laba ASF turun


Reporter: Mona Tobing | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Laba multifinance selama enam bulan pertama 2015 menciut dibandingkan periode sama tahun 2014. Laba yang menurun terjadi naiknya angka kredit macet perusahaan.

PT Astra Sedaya Finance (ASF) meraih laba semester satu sebesar Rp 506 miliar. Perolehan laba semester satu lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2014 yakni sebesar Rp 548 miliar atau turun 7,6%.

Jodjana Jody, Direkur Utama ASF menjelaskan, turunnya laba perusahaan terjadi disaat pembiayaan semester satu justru meningkat sebesar 7,6%. Pada Juni 2015 penyaluran pembiayaan ASF mencapai Rp 14,39 triliun dibandingkan periode sama 2014 sebesar Rp 13,4 triliun.

Meski pembiayaan naik diakui Jody kredit macet perusahaan juga semakin besar. "Naiknya memang tipis dari tahun lalu angka non perfoaming loan (NPL) kami 0,5%. Kini menjadi 0,7% sehingga laba kami tergerus. Apalagi pembiayaan kami juga melambat," papar Jody pada Minggu (2/8).

Naiknya kredit macet terjadi karena dua hal. Pertama pada segmen pasar individu karena berkurangnya daya angsuran nasabah terhadap cicilan kendaraan. Kondisi ini terjadi karena harga kebutuhan yang mahal sehingga membuat kemampuan nasabah mengangsur berkurang.

Kedua, pada segmen korporasi terjadi pelemahan harga komoditas perkebunan dan pertambangan. Akibatnya, segmen korporasi menunda rencana pembelian kendaraan baru atau bekas.

ASF membukukan pembiayaan pada semester satu sebesar Rp 16,37 triliun atau naik 6,6% dari Rp 15,3 triliun. Penyaluran pembiayaan konsumen pada kendaraan bermotor berkontribusi sebesar 87%. Sisanya berasal dari pembiayaan syariah atau murabahah, sewa pembiayaan dan anjak piutang.

Sementara untuk pendapatan selama satu semester mencapai Rp 2,78 triliun naik dari Rp 2,47 triliun. Beban perusahaan naik 23% dari Rp 1,7 triliun pada semester 1 2014 menjadi Rp 2,1 triliun pada semester 1 2015. Kondisi ini membuat asset perusahaan tergerus menjadi Rp 33,2 triliun pada Juni 2015 dari Rp 33,3 trilun pada Desember 2014.

Mengejar target pembiayaan sampai akhir tahun sebesar Rp 25 triliun, ASF optimis kondisi pembiayaan akan membaik pada semester dua. Hal ini terdongkrak dari penyelenggaraan Indonesia Motor Show (IMS) yang diselenggarakan Agustus mendatang. Sebab menurut Jody pasar otomotif bergairah ketika ada keluaran mobil terbaru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×