kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kredit mengganggur perbankan masih akan subur


Selasa, 19 Desember 2017 / 06:33 WIB
Kredit mengganggur perbankan masih akan subur


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit perbankan yang menganggur bakal subur di tahun 2018. Para bankir meramalkan, debitur belum terlalu tinggi melakukan penarikan kredit di tahun depan, karena pertumbuhan ekonomi masih berkisar 5,2%–5,3%.

Direktur PT Bank Mandiri Tbk Tardi mengatakan, penarikan kredit di tahun depan sangat tergantung pada pertumbuhan ekonomi. Saat ini, dengan acuan pertumbuhan ekonomi 5% maka pertumbuhan kredit hanya 8%. Berbeda dari acuan lama, ekonomi tumbuh 5% maka kredit dapat mencapai 15%.

Untuk itu, bank berplat merah ini mengharapkan kredit usaha kecil dan menengah (UKM) memiliki permintaan pencairan kredit. "Bank Mandiri memperkirakan kredit UKM tumbuh 10%–12% di tahun depan," katanya, Senin (18/12).

Hingga kuartal III 2017, Bank Mandiri mencatat kredit yang belum ditarik atau undisbursed loan sebesar Rp 136 triliun. Kredit yang belum ditarik ini sekitar 75% berasal dari debitur swasta, sisanya dari debitur BUMN.

Direktur Keuangan dan Strategi PT Bank CIMB Niaga Tbk Wan Razly menyampaikan, undisbursed loan akan menyesuaikan kebutuhan debitur. Gambarannya, jika pertumbuhan ekonomi membaik maka pencairan kredit akan naik.

Bank berkode saham BNGA ini mencatat undisbursed loan mencapai Rp 64,7 triliun atau naik 2,84% per Oktober 2017. Kredit yang belum yang ditarik ini 94% disumbang oleh sektor swasta.

Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk Glen Glenardi menuturkan, undisbursed loan disumbang dari proyek konstruksi, infrastruktur dan instalasi mesin. Alhasil, Bank Bukopin hanya menargetkan kredit 8% di akhir tahun.

Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Herry Sidharta menambahkan, pihaknya mencatat sektor kelistrikan, infrastruktur tol, dan pelabuhan menjadi penyebab kredit menganggur.

Perbankan mencatat kredit yang belum ditarik industri sebesar Rp 1.400 triliun atau naik 9,63% di September 2017. Undisbursed loan ini terdiri dari kredit yang komitmen sebesar 25%, dan kredit yang tidak komitmen 75%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×