Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada tahun ini bank lebih selektif dalam menempatkan dana di surat berharga. Hal ini seiring dengan pertumbuhan kredit yang meningkat.
Jan Hendra Sekretaris Perusahaan BCA mengatakan penempatan dana di surat berharga ini bersifat sementara dan tergantung dari penyaluran kredit dan manajemen likuiditas.
“Sampai akhir Oktober 2018, penempatan dana BCA di surat berharga ysebesar Rp 129 triliun,” kata Jan kontan.co.id, Selasa (4/11).
Penempatan dana di surat berharga ini juga termasuk di obligasi pemerintah, sertifikat deposito Bank Indonesia, obligasi korporasi dan surat berharga yang bisa diperdagangkan lainnya.
BCA juga menempatkan dananya pada reverse repo sebagian besar sebesar Rp 21 triliun.
Mahelan Prabantarikso, Direktur Direktur Strategi, Risiko dan Kepatuhan BTN bilang penempatan dana bank di surat berharga pada tahun ini juga memperhatikan ketentuan Bank Indonesia (BI) terkait pemenuhan giro wajib minimum (GWM) dan PLM (penyangga likuiditas makroprudensial).
“Sampai akhir 2018 BTN memproyeksi pertumbuhan penempatan dana di surat berharga 24%-28%,” kata Mahelan kontan.co.id, Selasa (4/11)
Senada, Frenky Tirtowijoyo, Direktur Utama Bank Sinarmas mengatakan pertumbuhan penempatan dana bank di surat berharga pada tahun ini tergantung kondisi likuiditas. “Selain itu juga melihat pertumbuhan kredit juga,” kata Frenky ketika ditemui, Rabu (5/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News