kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kredit Perbankan Naik Dua Digit pada Awal Tahun, Ini Segmen-Segmen Penopangnya


Sabtu, 25 Februari 2023 / 06:20 WIB
Kredit Perbankan Naik Dua Digit pada Awal Tahun, Ini Segmen-Segmen Penopangnya
ILUSTRASI.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit pada awal tahun 2023 di sejumlah perbankan mencatatkan tren positif, hal ini diyakini bakal makin mentereng pada tahun 2023 ini.

Bank Indonesia (BI) menyatakan, perbankan berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit 10,53% secara tahunan (year on year/ YoY) pada Januari 2023. Meski begitu, Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan pertumbuhan kredit itu lebih rendah dibandingkan akhir 2022 yang naik 11,35%. Ini seiring dengan pola musiman awal tahun.

"Pada perbankan syariah, pembiayaan tumbuh lebih tinggi mencapai 20,9% secara tahunan pada Januari 2023," ujarnya belum lama ini.

Ia menyatakan, tingginya penyaluran kredit didukung oleh sisi penawaran karena likuiditas perbankan yang memadai. Selain itu standar penyaluran kredit perbankan masih longgar. Sedangkan dari sisi permintaan kredit didukung oleh segmen korporasi. Termasuk UMKM dan rumah tangga yang terus meningkat.

Baca Juga: Bank Ina Tetapkan Penambahan Jajaran Direksi

Sejumlah bank pun berhasil mencatatkan pertumbuhan yang positif pada penyaluran kredit di awal tahun 2023 ini, bankir pun optimistis ekspansi kredit tahun ini tetap akan meningkat. Sejumlah segmen telah dibidik dan diproyeksi akan jadi penopang utama pertumbuhan kredit tersebut. 

Seperti, PT Bank Mandiri yang sampai dengan Januari 2023 mampu mencatatkan pertumbuhan kredit mencapai 11,5% YoY, atau lebih dari pertumbuhan kredit Perbankan yang tumbuh di angka 10,53%.

"Pertumbuhan ini terutama didukung oleh sektor-sektor yang masuk menjadi target pertumbuhan Bank sesuai Loan Portfolio Guideline. Antara lain, pemerintahan, jasa, dan industri pengolahan," ungkap Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin kepada kontan.co.id, Rabu (22/2).

Asal tahu saja, Bank Mandiri masih memimpin sebagai bank yang memiliki pertumbuhan terbesar sebagai penyalur kredit di tahun 2022, melampaui pertumbuhan kredit secara industri sebesar 11,35%. Secara konsolidasi Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 14,48% YoY atau menjadi Rp1.202,2 triliun.

Pertumbuhan ini ditopang dari kredit segmen korporasi yang tumbuh 11,8% YoY atau sebesar Rp 414,1 triliun dan kredit komersial sebesar 13,0% menjadi Rp 196,3 triliun.

Siddik memproyeksikan, pada triwulan pertama 2023 pertumbuhan kredit masih akan terjaga di kisaran 11%-12% YoY. Untuk mencapai pertumbuhan tersebut, pihaknya akan terus mengejar sektor prospektif, seperti Industri Makanan & Minuman dan Pemerintahan.

"Selain itu kami juga melakukan penetrasi terhadap potensi value chain dan ecosystem nasabah debitur khususnya di segmen wholesale," pungkasnya.

Adapun, Direktur Utama PT Bank INA Perdana Tbk Daniel Budirahayu menyatakan, penyaluran kredit sampai Januari 2023 tumbuh 2,54% YtD dan triple digits secara tahunan.

"Sektor-sektor yang mendukung pertumbuhan kredit Bank Ina di sektor perdagangan dan industri pengolahan. Target kredit di kuartal I/2023 kami harapkan bisa tumbuh double digits," ujar Daniel.

Baca Juga: Porsi Pembiayaan Bank Raya ke Sektor KUB Capai 31,5% pada Tahun Lalu

Di tengah tantangan ekonomi global, Daniel mengaku, pihaknya tetap selektif dan melakukan prinsip ke hati-hatian dalam menyalurkan kredit, dan diharapkan permohonan kredit jauh meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Sementara  Bank BJB berhasil mencatat pertumbuhan kredit di atas pertumbuhan industri, yakni mencapai 12,7%. Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, seluruh segmen yang pihaknya salurkan tumbuh dengan positif

"Adapun segmen yang paling utama mendorong pertumbuhan tersebut secara absolut nominal ada pada segmen konsumer dan korporasi," kata Yuddy.

Dalam menggenjot kredit di tahun ini, pihaknya menerapkan strategi dengan menangkap peluang yang ada, yakni mengoptimalkan value chain dengan tetap selektif agar kualitasnya dapat tetap terjaga dengan baik.

Di sisi lain, Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto menyatakan, bahwa secara historis penyaluran kredit PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) di awal tahun tidak sekencang apabila dibandingkan dengan penyaluran kredit pada akhir tahun.

"Namun ke depan BRI optimis laju pertumbuhan kredit akan meningkat, seiring dengan adanya momentum Ramadhan dan Lebaran. Sektor utama penopang kredit BRI masih pada sektor perdagangan besar dan eceran serta pertanian," kata Aes.

Asal tahu saja, secara konsolidasi BRI berhasil membukukan penyaluran kredit mencapai Rp 1.139,08 triliun pada akhir Desember 2022. Nilai itu tumbuh 9,2% year on year (YoY) dibandingkan posisi 2021 sebesar Rp 1.042,86 triliun. 

Secara umum, BRI menargetkan pertumbuhan kredit double digit sebesar 10%-12% YoY pada tahun 2023, dengan main driver pertumbuhan masih pada segmen UMKM utamanya segmen mikro dan segmen ultra mikro.

Aes menjelaskan, salah satu skenario yang berpotensi terjadi  di tahun ini yaitu ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh melanjutkan pemulihan yang sedang berlangsung, namun disertai dengan tekanan kenaikan inflasi dan terdapat ancaman terkait kualitas kredit perbankan.

Untuk menanggulangi hal ini strategi khusus yang akan dilakukan BRI adalah, mempercepat proses write-off, untuk recovery rate yang tinggi, mempertahankan coverage ratio yang cukup, tumbuh selektif, disertai enhancement credit risk model serta menetapkan loan portofolio guideline (LPG) yang moderat, dan pemantauan kualitas pinjaman dengan intensif dan menyiapkan berbagai simulasi serta antisipasinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×