Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Danamon Tbk optimis bisa kembali mencatatkan kredit tumbuh dua digit tahun ini. Kredit di sektor otomotif menjadi salah satu andalan bank ini yang dibiayai lewat anak usahanya, Adira Finance.
Yasushi Itagaki, Presiden Direktur Bank Danamon, mengatakan optimisme tersebut sejalan dengan kondisi ekonomi makro dan mikro Indonesia yang terus membaik. Ia melihat industri otomotif akan tumbuh.
"Memang dalam dua tahun terahir, sektor otomotif merosot karena pandemi dan ditambah memanaskan kondisi geoplitik yang berdampak pada rantai pasok. Namum, sejak semester kedua tahun lalu sudah mulai terjadi pemulihan." kata Yasushi dalam wawancara ekslusif dengan KONTAN baru-baru ini.
Khusus untuk pembiayaan kendaraan listrik, Bank Danamon melihat prospeknya sangat cerah. Namun, di saat yang sama tantangannya juga besar mengingat ekosistemnya yang masih belum terbangun. Namun, ia meyakini tantangan-tantan tersebut akan bisa diurai ke depan dengan adanya dukungan kuat dari pemerintah untuk sektor ini.
Sepanjang 2022, Adira Finance telah menyalurkan pembiayaan Rp 29 miliar. Rasionya masih sangat kecil terhadap total pembiayaan Adira yang telah mencapai Rp 31,7 trilin.
Direktur Utama Adira Finance I Dewa Made Susila mengatakan, tahun ini pertumbuhan pembiayaan kendaraan listrik akan sangat besar karena berangkat dari basis yang masih rendah. Menurutnya, pertumbuhannya bisa diatas 50% asalnya pasokannya tersedia.
Menurutnya, ada tiga tantangan industi kendaraan listrik saat ini yakni harganya masih lebih mahal dari kendaraan BBM, infrastrukturnya belum kuat terutama untuk fasilitas charging yang masih terbatas, dan pasar mobil listrik bekas belum bisa diprediksi.
"Sejauh ini dari data yang kami punya, pembeli mobil listrik hanya orang-orang kaya yang mempunya uang tunai sangat besar. Mereka pada dasarnya sekedar ingin mencoba saja," kata Made.
Tahunn lalu, Adira Finance mencatatkan pembiayaan baru sebesar Rp 1,7 triliun atau tumbuh 22% secara tahunan. Sementara tahun ini, pembiayaan baru ditargetkan meningkat 15%-20%. Adapun total oustanding pembiayaan diharapkan tumbuh 10%-15%. "Target ini dengan asumsi sektor otomitif tumbuh skeitar 5%-6%," pungkas Made.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News