kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kredit perikanan bakal tumbuh 21%


Senin, 16 Mei 2016 / 06:15 WIB
Kredit perikanan bakal tumbuh 21%


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan, sampai akhir tahun 2016, jumlah kredit perikanan bisa tumbuh 21%. Hingga Februari 2016, penyaluran kredit perikanan oleh perbankan naik 18,95% menjadi Rp 8,9 triliun.

Pencapaian ini menjadi pegangan perbankan untuk giat menggeber penyaluran kredit di sektor perikanan.

Kepala Divisi Bisnis Program Pangan dan Kemitraan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tri Wintarto menyebut, hingga Maret 2016, kredit ke sektor perikanan BRI tumbuh 23,63% menjadi Rp 6,8 triliun.

“Kenaikan kredit sektor kelautan ini beberapa di antaranya dikontribusikan oleh perikanan tangkap, budidaya, dan jasa pengolahan," ujar Tri, Kamis pekan lalu (12/5).

Hingga saat ini, emiten perbankan dengan kode saham BBRI tersebut sudah memiliki 265.000 debitur di sektor perikanan. Untuk menjaga rasio kredit macet atawa non performance loan (NPL) sektor perikanan tetap terjaga, BRI terus berupaya melakukan pendekatan dan pembinaan kepada para nelayan.

Tri mengatakan, untuk sektor pengolahan dan perdagangan BRI masih bisa menjaga rasio kredit macet di bawah 3%. Bank CIMB Niaga membidik penyaluran kredit sektor kelautan dan perikanan bisa tumbuh 15% di tahun ini.

Menurut Kepala Linkage Mikro Bank CIMB Niaga Arief Danardono, hingga Mei 2016, tercatat kredit kepada sektor kelautan dan perikanan Bank CIMB Niaga mencapai Rp 2,2 triliun. Sebagai gambaran, pada akhir 2015 lalu, kredit sektor kelautan dan perikanan ada di level Rp 1,2 triliun.

"Target total kemaritiman naik tinggi sekali,” kata Arief. Arief mengatakan, dari total kredit kelautan dan perikanan itu, mayoritas untuk sektor budidaya hulu sebanyak Rp 573 miliar. Disusul sektor angkutan perikanan senilai Rp 465 miliar dan setor cold storage atau pergudangan.

Di pihak lain, Wakil Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) Suprajarto bilang, per Maret 2016, penyaluran kredit sektor maritim BRI tercatat Rp 10,5 triliun. Sedangkan untuk sektor kelautan dan perikanan tak kurang dari Rp 1,5 triliun.

“Kredit sektor kelautan per Maret 2016 naik hampir 20%,” kata dia.

Demikian juga Bank Bukopin yang akan menggenjot kredit sektor kelautan dan perikanan. “Kami akan memilih sektor pasca panen dan perdagangan ekspor untuk memacu kredit sektor ini,” ujar Adhi Brahmantya, Direktur Pengembangan Bisnis & TI Bank Bukopin.

OJK mencatat, NPL kredit sektor maritim turun signifikan sejak tahun 2011, yaitu menjadi 1,8% dari 5,96%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×