kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kredit sektor produktif Bank Jateng capai Rp 16,90 triliun hingga Agustus


Rabu, 19 September 2018 / 18:11 WIB
Kredit sektor produktif Bank Jateng capai Rp 16,90 triliun hingga Agustus
ILUSTRASI. Layanan Nasabah di Kantor Cabang Utama Bank Jateng


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) masih bertumbuh hingga Agustus 2018.

Menurut Direktur Bisnis Ritel & Unit Usaha Syariah Hanawijaya, kredit bank tumbuh 12% secara tahunan atau year on year (yoy). Sedangkan target penyaluran kredit hingga akhir tahun Rp 48,83 triliun.

Adapun realisasi kredit Bank Jateng hingga Agustus 2018 sebesar Rp 45,03 triliun. Dari jumlah tersebut, pembiayaan syariah mencapai Rp 2,42 triliun atau tumbuh sebesar 29,85% yoy. Dalam laporan keuangan per Agustus 2017, kredit bank hanya Rp 38,33 triliun.

"Dari total kredit dan pembiayaan, terdapat 37,53% atau Rp 16,90 triliun disalurkan pada sektor usaha produktif. Adapun pertumbuhan sebesar 23,15% yoy," ujar Hanawijaya kepada Kontan.co.id pada Selasa (18/9).

Artinya penyaluran kredit konsumtif masih 62,47% atau Rp 28,13 triliun. Adapun target kredit konsumtif Bank Jateng hingga akhir tahun Rp 29,30 triliun.

Hingga akhir tahun Bank Jateng menargetkan kredit produktif Rp 19,53 triliun. Hanawijaya yakin target ini dapat tercapai. Bak akan mengoptimalkan kredit produktif melalui kredit modal kerja. Selain itu juga melalui pembiayaan proyek dan beberapa sindikasi yang sedang digarap.

Hanawijaya mengaku, rata-rata pertumbuhan kredit perbankan di Jawa Tengah mengalami perlambatan di posisi 8% yoy. Hal ini lantaran sikap pasar yang wait and see dan menahan investasi, mereson kebijakan suku bunga dan kurs Rupiah secara nasional.

Asal tahu saja, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Juli 2018 mencatatkan total penyaluran kredit di BPD Rp 403,96 triliun. Namun penyaluran kredit produktif BPD hanya sebanyak 29,85% dari total kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×