kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kredit tumbuh 2%, laba Danamon sanggup naik 21%


Senin, 30 Oktober 2017 / 19:06 WIB
Kredit tumbuh 2%, laba Danamon sanggup naik 21%


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Danamon Indonesia Tbk mengumumkan capaian kinerja selama sembilan bulan pertama tahun 2017. Direktur Keuangan Bank Danamon Vera Eve Lim menyebut perseroan berhasil meraup laba bersih setelah pajak naik 21% menjadi Rp 3,03 triliun pada kuartal III 2017 dibanding capaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,51 triliun.

Menurut Vera, pertumbuhan laba ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) akibat dari proses transformasi perseroan. Dengan begitu lanjut Vera pengelolaan biaya operasional dan biaya kredit (cost of credit) lebih rendah.

Tercatat biaya kredit alias CKPN Bank Danamon turun 25% di bulan September 2017 menjadi Rp 2,5 triliun. "Pertumbuhan laba seiring dengan strategi kami untuk mengoptimalkan operasional dan sumber pendapatan sesuai rencana. Kualitas aset kami menunjukan penguatan ditandai dengan penurunan biaya kredit yang diikuti dengan penurunan cost of fund," katanya dalam paparan kinerja kuartal III 2017 di Jakarta, Senin (30/10).

Lebih lanjut Vera menambahkan, dari sisi penyaluran kredit pihaknya masih mencatatkan peningkatan kendati masih tipis. Tercatat jumlah kredit dan trade finance naik sebesar 2% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 126,88 triliun di kuartal III 2017 dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 124,55 triliun.

"Kredit secara total naik 2%, kredit di luar mikro naik 5% menjadi Rp 119,2 triliun," kata Vera.

Jika dirinci berdasarkan portofolio kreditnya, tercatat segmen Usaha Kecil Menengah (UKM), enterprise (korporasi, komersial dan intitusi keuangan) serta kredit pemilikan rumah (KPR) mengalami peningkatan.

Kredit UKM tercatat tumbuh 10% menjadi Rp 27,5 triliun. Portofolio enterprise juga tumbuh 7% menjadi Rp 35,7 triliun. Sementara kredit KPR tumbuh 31% menjadi Rp 5,4 triliun.

Bank bersandi emiten BDMN ini juga menyebutkan penyaluran kredit perseroan ikut ditopang oleh pembiayaan kendaraan bermotor oleh anak usaha yakni Adira Finance. Per September 2017 pembiayaan baru Adira Finance tumbuh 7% untuk roda dua dan 8% untuk roda empat dibandingkan setahun sebelumnya.

Adapun, total pembiayaan Adira Finance mencapai Rp 44,2 triliun atau tumbuh 1% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara dari sisi likuditas, Vera menyebut posisi saat ini masih terbilang aman. Meskipun, loan to funding ratio (LFR) mengalami kenaikan 2,2%% dari posisi 91,7% di posisi September 2016 menjadi 93,8%.

Selain itu, perseroan juga mencatatkan penurunan dari sisi pendanaan atau dana pihak ketiga sebesar 4% menjadi Rp 121,02 triliun. Penurunan ini menurut Vera dikarenakan adanya pelepasan dana mahal alias deposito perseroan yang turun 9% menjadi Rp 52,7 triliun.

Hal ini sejalan dengan rencana Bank Danamon untuk menggenjot pertumbuhan dana murah atau CASA. Sampai dengan September 2017 CASA Bank Danamon naik 5% menjadi Rp 47,8 triliun. Dus, rasio CASA tumbuh menjadi 47,5% dari 43,9% pada September tahun lalu.

Adapun, dari segi rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) berada di level 22,3% untuk konsolidasi, dan CAR bank only terjaga di 23,8%.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×