kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit UMKM masih lesu, perbankan putar otak genjot pertumbuhan


Selasa, 08 September 2020 / 20:27 WIB
Kredit UMKM masih lesu, perbankan putar otak genjot pertumbuhan
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di kantor cabang BCA Tangerang Selatan, Jumat (17/4). Manajemen PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengambil langkah kebijakan terkait Pedoman PSBB dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus atau Covid-19 dengan kembali melaku


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam situasi pandemi Covid-19, segmen kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjadi salah satu yang terdampak. Maka tidak aneh, kalau dalam beberapa bulan terakhir, penyaluran kredit ke segmen ini memang menciut. 

Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan per Juli 2020 kredit UMKM turun 0,5% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1.013,8 triliun. Penurunan ini lebih dalam 0,1% dari periode bulan sebelumnya. Walhasil, pemerintah bersama dengan perbankan pun makin gencar menggenjot segmen UMKM. 

PT Bank Mandiri Tbk misalnya, baru saja menggandeng kerjasama dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) untuk menyalurkan kredit mikro produktif kepada mitra Telkomsel terpilih melalui aplikasi digital Digipos. 

Baca Juga: Pengamat: Alur penyelamatan Bukopin bisa jadi rujukan untuk sehatkan bank sakit

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi bilang pinjaman ini nantinya bisa diakses oleh lebih dari 500.000 mitra eksisting Telkommsel. "Mungkin yang eligible ada 150.000 orang, kita mulai dulu bisa 50.000 orang kita berikan kredit mikro kisaran Rp 2 juta sampai Rp 2 juta plafonnya," katanya dalam Video Conference di Jakarta, Selasa (8/9). 

Memakai asumsi target penyaluran tersebut, pihaknya memperkirakan tahun ini akan ada sekitar Rp 100 miliar sampai Rp 250 miliar. Adapun kredit ini akan disalurkan secara non tunai (digital) melalui LinkAja milik PT Fintek Karya Nusantara (Finarya). Kerjasama dengan Telkomsel dan Finarya ini, tambahnya, juga sejalan dengan strategi digital perseroan terutama dalam peningkatan pembiayaan segmen mikro di masa pandemi. 

Tercatat hingga Juni 2020, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit mikro sebesar Rp 116,3 triliun. Nilai tersebut masih tumbuh 5,37% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Hery juga menambahkan, upaya ini juga sejalan dengan arahan pemerintah untuk mendorong segmen UMKM. Sekaligus untuk mendorong porsi kredit UMKM di Bank Mandiri memenuhi aturan Bank Indonesia (BI) yakni sebesar 20%. "Kami mendekati 20%, tapi saat ini belum. Harapan kami ke depan, kami bisa mencapai batas treshold tersebut," sambungnya. 

Baca Juga: Menaker: Bantuan subsidi gaji sudah disalurkan ke 3,69 juta rekening

Begitu juga dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang menegaskan akan tetap berkomitmen untuk menyalurkan kredit ke UMKM. Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim mengatakan sampai dengan Juni 2020 total kredit komersial dan UKM sudah mencapai Rp 184,59 triliun. Meski begitu, merujuk laporan keuangan BCA realisasi tersebut memang tercatat menurun sebanyak 0,9% secara tahunan. Pun, bila ditelisik secara year to date (ytd) penurunannya cukup dalam yakni 9% yoy. 

"Untuk mendukung pertumbuhan UMKM, BCA mengedepankan peranan sentra UMKM yang terbesar di beberapa kota besar di Indonesia," katanya. Namun, BCA memang tidak mematok besaran target untuk kredit UMKM. Namun, penyaluran kredit akan tetap terus dilakukan tentunya dengan mempertimbangkan prinsip kehati-hatian. 




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×