Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut susutnya kredit valas jadi salah satu penyebab penurunan kredit bank asing pada kuartal III 2016. Hingga September 2016, tercatat kredit bank asing turun 11,65% year on year (yoy) menjadi Rp 248,8 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon mengatakan, turunnya kredit valas disebabkan melemahnya kegiatan perdagangan luar negeri, ekspor impor. “Dengan semakin melemahnya ekspor impor, maka kebutuhan kredit pendukung juga semakin menurun,” ujarnya, Senin (14/11).
Selain itu, penurunan kredit bank asing juga dipengaruhi dua faktor, yaitu perlambatan ekonomi dunia dan pembangunan infrastrukur di Indonesia masih dalam proses.
Pada saat kredit turun, laba bank asing sampai kuartal III 2016 masih mampu naik 33,41% yoy menjadi Rp 7,4 triliun. Menurut Nelson, masih naiknya laba ditengah turunnya kredit, karena efisiensi yang dilakukan bank asing.
Selain itu, sampai kuartal ketiga tahun ini, suku bunga dana pihak ketiga (DPK) turun lebih cepat dibandingkan dengan suku bunga kredit. Hal ini yang membuat pendapatan bunga bersih bank asing masih cukup tebal.
Tercatat sampai kuartal III 2016, pendapatan bunga bersih bank asing naik 10,21% yoy menjadi Rp 13,5 triliun. Secara umum bank asing masih dihadapkan pada ruang penyaluran kredit yang masih belum berkembang. Hal ini disebabkan karena korporasi baru masih belum banyak muncul. Sedangkan sektor UMKM menghadapi persaingan dengan program kredit usaha rakyat (KUR) pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News