Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Bank MNC Internasional Tbk (Bank MNC) mencatat kerugian pada tiga bulan pertama 2017. Tercatat rugi bersih yang dicatat bank berkode BABP pada kuartal 1 2017 sebesar Rp 48,7 miliar.
Rugi bersih ini berbanding terbalik dengan laba yang dicatat periode yang sama 2016 sebesar Rp 5,2 miliar. Rugi ini salah satunya disebabkan karena peningkatan beban operasional karena pencadangan kredit.
Hal ini menyebabkan beban operasional selain bunga bersih naik 127,4% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 166 miliar. Sedangkan pendapatan bunga bersih hanya naik 26,25% yoy menjadi Rp 101 miliar.
Pencadangan yang naik ini disebabkan karena masih cukup tingginya NPL (rasio kredit bermasalah). Tercatat NPL gross Bank MNC kuartal 1 2017 sebesar 3,13%.
“Untuk meningkatkan kinerja kami akan melakukan pembenahan kredit bermasalah dengan restrukturisasi, penjualan dan litigasi,” Benny Purnomo, Direktur Utama Bank MNC, Rabu (3/5).
Dari sisi intermediasi, realisasi penyaluran kredit sampai kuartal 1 2017 tercatat sebesar Rp 7,8 triliun atau naik 7,36% secara yoy. Sampai akhir 2017, Bank MNC menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 12%-15%.
Pada tahun ini, bank juga akan mengembangkan produk dan layanan yang berbasis digital seperti “punya kartu” dan “punya celengan”.
Selain itu, bank juga akan melakukan relokasi kantor dari lokasi yang kurang strategis ke lokasi yang lebih strategis. Ditambah lagi bank juga akan melakukan peningkatan infrastruktur dengan standarisasi cabang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News