Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bisnis asuransi jiwa masih menunjukan tren positif di awal tahun 2017 ini. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga kuartal I, premi yang dikantongi pelaku usaha mengalami pertumbuhan setinggi 28,11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year on year.
Hingga bulan Maret kemarin, pendapatan premi bruto yang didapat industri asuransi jiwa di dalam negeri menyentuh angka Rp 35,18 triliun. Sementara pada periode yang sama di tahun kemarin, premi bruto yang dikumpulkan tercatat sebesar Rp 27,46 triliun.
Tak hanya itu saja, laju positif pun dicatatkan untuk pendapatan premi neto. Premi bersih yang dikantongi perusahaan asuransi jiwa tercatat mengalami kenaikan setinggi 27,6% dibanding periode yang sama di tahun kemarin.
Hingga triwulan pertama 2017, premi neto yang masuk ke kantong pelaku usaha mencapai Rp 33,14 triliun. Sedangkan di kuartal I 2016, jumlahnya hanya mencapai Rp 25,97 triliun.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menilai kinerja industri asuransi jiwa hingga awal tahun ini bisa terus dipertanajkan. Diantaranya didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang cuku terjaga. "Sehingga ikut berpengaruh kepada daya beli masyarakat termasuk untuk asuransi," katanya beberapa waktu lalu.
Selain itu angka penetrasi asuransi jiwa di dalam negeri pun masih terbiang kecil. Dus, pelaku usaha masih punya ruang cukup besar untuk menggenjot penjualan ke segmen-segmen pasar baru yang masih bisa disentuh.
AAJI sendiri memperkirakan laju pertumbuhan premi sepanjang 2017 ini bisa kembali menyentuh angka 30%. Dimana sepanjang tahun kemarin asosiasi mencatat perolehan premi bruto yang didapat perusahaan asuransi jiwa berhasil mencapai Rp 167,04 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News