Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Posisi utang luar negeri pemerintah meningkat 3,6% di kuartal tiga 2009 menjadi sebesar US$ 80,5 miliar. Sebelumnya, di kuartal kedua lalu, nilai total utang luar negeri pemerintah masih sebesar US$ 77,7 miliar. Nilai utang ini belum termasuk portofolio asing di instrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Utang Negara (SUN).
Data Bank Indonesia mencatat, Jepang melalui Japan Bank for International Corporation (JBIC) masih menempati posisi sebagai kreditur terbesar untuk Indonesia dengan nilai piutang sebesar 36,2% dari total utang luar negeri pemerintah. Per kuartal tiga lalu, nilai utang pemerintah Indonesia ke JBIC mencapai US$ 29,1 miliar.
Sementara, Amerika Serikat menjadi kreditur nomor dua dengan nilai piutang mencapai 19,3% dari total utang luar negeri pemerintah atau senilai US$ 15,6 miliar. Lalu, disusul oleh Asia Development Bank yang mencatat piutang sebesar 13,2% atau sebesar US$ 10,6 miliar. Kemudian IBRD yang memiliki piutang sebesar US$ 6,6 miliar kepada Indonesia.
Utang luar negeri pemerintah mayoritas berbentuk dollar Amerika Serikat yang mencapai US$ 37,5 miliar. Adapun utang Indonesia dalam denomasi yen dan euro meningkat menjadi US$ 28,8 miliar dan US$ 9,3 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News