Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Permata Tbk membukukan kredit Rp 107 triliun pada akhir September 2018. Nilai ini tumbuh sebesar 15,3% year on year (yoy) dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 92,8 triliun.
Direktur Utama PermataBank Ridha DM Wirakusumah mengatakan kinerja kredit ditopang dari semua sektor kredit. Pertumbuhan kredit retail banking dan wholesale banking masing-masing tumbuh sebesar 14% yoy dan 17% yoy.
"Sejalan dengan pertumbuhan kredit yang positif ini, pendapatan bunga mengalami peningkatan sebesar 3% yoy menjadi Rp 4,2 triliun pada akhir September 2018," ujar Ridha dalam keterangan tertulis, Kamis (25/10).
Pertumbuhan pembiayaan dari Unit Usaha Syariah sebesar 29% yoy menjadi Rp 15,6 triliun. Pertumbuhan pembiayaan terutama berasal dari segmen konsumer.
Posisi Net Interest Margin (NIM) meningkat dari 3,94% di September 2017 menjadi 4,02% di September 2018. Di tengah tren peningkatan suku bunga, lanjut Ridha, Bank Permata secara berhati-hati terus menjaga pertumbuhan dana untuk mengimbangi pertumbuhan kredit.
"Dana pihak ketiga tumbuh sebesar 5% yoy terutama berasal dari pertumbuhan deposito sebesar 13%. Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Permata meningkat pada September 2018 menjadi sebesar 91% dibandingkan posisi September 2017 sebesar 83%," tambah Ridha.
Di sisi rasio kredit bermasalah atau NPL gross dan NPL net per September 2018 masing-masing tercatat sebesar 4,8% dan 1,7%. Sedangkan NPL coverage ratio yang terjaga di level 189% bulan September 2018.
Posisi permodalan Bank juga tetap kuat ditunjukkan dari rasio Common Equity Tier 1 dan Capital Adequacy Ratio (CAR) masing-masing sebesar 17,1% dan 19,2% per September 2018, dibanding 15,6% dan 18,8% pada periode yang sama tahun lalu.
"Selain itu, Bank Permata terus meningkatkan kedisiplinan dalam pengelolaan biaya operasional sehingga dapat dijaga pada level yang relatif stabil di tengah tekanan inflasi dan berbagai investasi yang dilakukan. Hal ini menyebabkan Bank Permata dapat membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 494 miliar pada akhir September 2018," pungkas Ridha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News