Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dinilai dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, Asmawi Syam mengungkapkan, dengan jatah KUR yang diterima BRI tahun ini sebesar Rp 21,4 triliun, dapat menyokong pertumbuhan ekonomi sebesar 0,34%.
"Pertumbuhan kredit nasional diperkirakan 11%-13%, itu diperkirakan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi 4,7%. Seandainya Rp 21 triliun itu disalurkan, akan memberi kontribusi 0,34% pada pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian kami harapkan BRI memberi kontribusi 0,34% pada ekonomi," kata Asmawi di Jakarta, Selasa (8/9).
Lebih lanjut Asmawi menambahkan, BRI melakukan berbagai upaya akselerasi agar penyaluran KUR dapat berjalan maksimal. BRI menyalurkan KUR dengan menggunakan seluruh infrastruktur, yaitu lewat jaringan kantor serta melibatkan 8.577 mantri khusus KUR, 4.935 petugas administrasi, dan 953 Account Officer untuk KUR ritel.
Dalam penyaluran KUR ini, mantri KUR bahkan bekerja tujuh hari seminggu untuk memaksimalkan penyaluran KUR di masyarakat. "Sabtu-Minggu mereka tetap ke pasar-pasar, karena kami tahu pengusaha tidak punya waktu. Kami pro aktif untuk mendatangi pedagang di pasar," ucapnya.
Hasilnya, kata Asmawi, sejak diluncurkan pada 18 Agustus lalu hingga 4 September kemarin, BRI telah menyalurkan KUR mencapai hampir Rp 700 miliar untuk 47.591 debitur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News