Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19 membuat ekspansi perbankan terhambat. Tak hanya harus tetap menjaga kondisi tetap stabil, bank pun harus mencari cara untuk menjaga efisiensi.
Beberapa bank pun mencatat penurunan rasio biaya dibanding pendapatan atau cost to income ratio (CIR). PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya menyebut, per September 2020 rasio CIR terjaga di 32,1%.
Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim bilang, rasio CIR BCA itu turun 3,8% dari kuartal II 2020. Menurutnya, penurunan itu utamanya ditopang turunnya beban operasional BCA sebesar Rp 5,9 triliun pada kuartal III 2020 atau turun 12,3% secara kuartalan.
Dalam situasi pandemi, Vera bilang, BCA harus meningkatkan efisiensi. Caranya dengan meningkatkan kedisiplinan dalam mengelola operasional. "BCA juga memanfaatkan pengembangan teknologi secara konsisten untuk mendukung perbaikan proses dan efisiensi biaya oeprasional," tuturnya, Kamis (19/11).
Baca Juga: Bunga kredit di Indonesia paling tinggi dibanding negara tetangga, ini penyebabnya
Sementara, Direktur Utama PT Bank Panin Tbk Herwidayatmo menyebutkan, saat ini CIR Bank Panin ada di kisaran 43%. Kendati tak merinci, bankir yang akrab disapa Herwid ini bilang, rasio CIR itu terus menurun.
Dia juga mengatakan, dalam kondisi seperti sekarang sebenarnya banyak biaya yang dapat dihemat bank. Semisal biaya pelatihan karyawan, biaya perjalanan dinas, hingga kegiatan-kegiatan seperti customer gathering yang biasanya melibatkan orang berkumpul.
"Kebijakan work from home (WFH) dan pengurangan jam pelayanan selama pandemi juga menghembat biaya operasional, biaya lembur dan biaya transportasi, termasuk kunjungan nasabah atau marketing," jelasnya.
Walau banyak kegiatan yang dikurangi, Bank Panin memastikan pelayanan nasabah bakal tetap terjaga. Sebab, perseroan sudah memaksimalkan layanan elektronik banking yang memberikan kemudahan kepada nasabah. Pun, pelatihan pendidikan ke karyawan pun juga bisa dilakukan secara daring, yang sudah pasti lebih hemat.
Rasio CIR PT Bank Mandiri Tbk juga menurun. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan, per September 2020 posisi CIR Bank Mandiri ada di level 45,61%. Membaik dari level 43,84% pada periode yang sama tahun lalu.
Di tengah krisis ekonomi, sebagai dampak dari pandemi virus corona yang masih berlangsung, Bank Mandiri memang menerapkan strategi efisiensi biaya dengan fokus pada digitalisasi proses bisnis. Salah satu caranya dilakukan dengan pendekatan smart spending activity, berupa aktivitas pengeluaran biaya yang diprioritaskan untuk menghasilkan nilai tambah yang jelas.
"Kami juga lakukan optimalisasi produktivitas e-channel. Misalnya dengan terus meningkatkan kapasitas Mandiri Online," terangnya. Terbukti berhasil, saat ini Mandiri Online telah diakses oleh 4,2 juta user aktif dan menghasilkan nilai transaksi yang tumbuh 42% year on year (yoy) mencapai Rp 739,6 triliun.
Selanjutnya: Bila tak ada kebijakan restrukturisasi, OJK: NPL perbankan berpotensi naik jadi 16%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News