Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) berhasil melipatgandakan laba bersihnya tahun lalu. pada 2019, perseroan mencatat laba bersih perseroan tercatat Rp 61 miliar, tumbuh empat kali lipat dibandingkan 2018.
Adapun total aset perseroan tumbuh 85,9% (yoy), dari Rp 1,8 triliun pada 2018 menjadi Rp 3,4 triliun akhir tahun lalu.
Baca Juga: Meski ada pandemi, Mandiri Capital masih berencana suntik dana ke start up
“Sepanjang tahun 2019, Amar Bank mengalami pertumbuhan positif dengan kinerja sangat baik di tengah likuiditas yang ketat. Kinerja ini didorong utamanya oleh transformasi digital yang diterapkan Amar Bank terhadap produk Tunaiku dan adanya peningkatan pinjaman produktif Tunaiku,” kata Presiden Direktur Bank Amar Vishal Tulsian dalam keterangan resminya, Selasa (2/5).
Di tahun yang sama, Amar Bank semakin fokus pada komitmennya terhadap inklusi keuangan dengan melayani nasabah UMKM dilihat dari persentase kredit yang disalurkan kepada UMKM terhadap total kredit di tahun 2019 sebesar 31,82%, meningkat dari hanya 14,96% di 2018.
Hal ini dicapai dalam rangka mendukung strategi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) dalam mendorong UMKM untuk naik kelas dan meningkatkan daya saing UMKM. Secara total, Tunaiku berhasil mencatatkan peningkatan penyaluran pinjaman sebesar 100% di tahun 2019 atau sejumlah lebih dari Rp2 triliun.
Sementara rasio keuangan perseroan juga tercatat solid, Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 55,65%. Kemudian Return on Asset (ROA) sebesar 2,99% di tahun 2019 meningkat dari 1,59% di 2018. Sedangkan, rasio Return on Equity (ROE) tercatat di angka 7,45% meningkat dari sebelumnya 3,45% di 2018.
Baca Juga: Bank pelat merah dominasi restrukturisasi kredit terimbas pandemi
Nett Interest Margin (NIM) perseroan juga cukup tinggi sebesar sebesar 19,30%, selain itu perseroan juga berhasil menurunkan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dari 93,69% di 2018 menjadi 89,44% di 2019.
Adapun kinerja penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perseroan juga tumbuh solid sebesar 67% (yoy) menjadi Rp 1,83 triliun. Vishal menambahkan di tengah pandemi, perseroan juga masih optimistis meraih pertumbuhan kinerja melalui transformasi digital pada kuartal III.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui teknologi. Kami menyadari bahwa perkembangan teknologi dan transformasi digital memiliki dampak signifikan terhadap perubahan perilaku dan kebutuhan masyarakat Indonesia,” sambungnya.
Baca Juga: April 2020, pembiayaan multiguna Mandiri Tunas Finance anjlok 77%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News