Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas kinerja bank digital sukses mencetak pertumbuhan laba bersih yang meroket di semester-I 2025. Kinerja positif ini ditengarai pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang mayoritas tumbuh dua digit.
Ambil contoh saja, Bank Jago (ARTO) mencatatkan peningkatan laba bersih 154% secara tahunan menjadi Rp 127 miliar. Ditelisik, pertumbuhan ini disokong oleh peningkatan pendapatan nonbunga 52,7% menjadi Rp 202,6 miliar dan juga pendapatan bunga bersih yang meningkat 76% jadi Rp 1,16 triliun.
Meski begitu, dicermati bahwa biaya pencadangan juga meningkat 255% jadi Rp 408,6 miliar. Bank Jago laba bersihnya meningkat 154% secara tahunan menjadi Rp 127 miliar. Biaya pencadangan naik 255%, tetapi pendapatan bunga bersih naik 76% menjadi Rp 1,16 triliun dari sebelumnya Rp 708,1 miliar.
Baca Juga: Pergerakan Saham Bank Digital Kian Menarik, Lampaui Big Banks
Tak ketinggalan, Allo Bank (BBHI) juga mencetak kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 26,74% menjadi Rp 669,9 miliar dari yang sebelumnya Rp 528,6 miliar. Capaian ini berhasil menyokong kinerja laba bersih Allo Bank naik 13,2% menjadi Rp 227 miliar pada semester I-2025.
Sementara itu, Bank Neo Commerce atau BNC (BBYB) berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 276,05 miliar. Capaian ini berbalik tajam dari rugi bersih Rp 6,16 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Jika menilik lebih dalam dari laporan keuangannya, pertumbuhan laba bersih ini didorong oleh penurunan biaya pencadangan atau provisi 43,7% menjadi Rp 714,8 miliar, dari yang sebelumnya Rp 1,27 triliun.
Ada pun Bank Raya (ARGO) membukukan laba bersih sebesar Rp 32,93 miliar pada semester I 2025 atau tumbuh 64,5% secara tahunan (YoY). Jika ditilik laporan keuangannya, pendapatan bunga bersih naik 21,4% menjadi Rp 333,6 miliar dari capaian sebelumnya yang Rp 274,7 miliar.
Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer, memprediksi bahwa lonjakan kinerja bank digital ini senantiasa mencerminkan adopsi digital yang makin luas kuat di awal tahun ini, terutama Gen Z dan milenial.
“Pertumbuhan laba bersih yang signifikan ini didorong efisiensi operasional, ekspansi nasabah berbasis aplikasi, serta tingginya pertumbuhan dana murah (CASA),” kata Mifta kepada Kontan, Senin (4/8/2025).
Baca Juga: Pergerakan Saham Bank Digital Kian Menarik, Lampaui Big Banks
Untuk proyeksi ke depan, dia merekomendasikan saham ARTO sebagai salah satu saham yang menarik untuk dilirik. Sebab, ARTO memiliki monetisasi ekosistem digital dan pertumbuhan fee-based income.
Namun, para pelaku pasar harus tetap mencermati valuasi yang sudah tergolong premium. Pun selain itu kemampuan bank digital untuk menjaga kualitas aset saat melakukan ekspansi kredit juga harus kerap dipantau.
“Untuk jangka pendek, ARTO juga menarik dengan strategi trading buy di harga Rp 1.925,” pungkas Mifta.
Selanjutnya: Wall Street Bangkit, Tiga Indeks Utama Catat Kenaikan Harian Tertinggi Sejak Mei
Menarik Dibaca: Yuk Lihat Jadwal KRL Solo Jogja pada Selasa 5 Agustus 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News