kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Bank Sinarmas tergerus 95,8% akibat tertekan NPL tinggi


Rabu, 20 November 2019 / 16:06 WIB
Laba Bank Sinarmas tergerus 95,8% akibat tertekan NPL tinggi


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) merosot tajam pada kuartal III 2019 akibat kualitas aset yang memburuk. Laba tergerus oleh pencadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) untuk mengantisipasi kerugian dari kredit bermasalah.

Berdasarkan laporan keuangan Bank Sinarmas yang dikutip Rabu (20/11), perseroan tercatat hanya bisa mengantongi laba bersih Rp 10,54 miliar. Itu merosot hingga 95,8% jika dibanding dengan kuartal III 2018 yang masih meraup net profit senilai Rp 256,09 miliar. Sementara, CKPN naik 89% menjadi Rp 1,1 triliun. 

Baca Juga: Laba bank-bank kecil tertekan di kuartal III 2019

Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) Bank Sinarmas memang naik cukup tinggi. Per September 2019, NPL gross perseroan melonjak jadi 7,48% dari 4,47 % dan NPL net naik dari 2,73% menjadi 3,78%.

NPL gross adalah NPL yang membandingkan jumlah kredit berstatus kurang lancar, diragukan, dan macet yang disatukan, dengan total kredit yang disalurkan. Sedangkan NPL net hanya membandingkan kredit berstatus macet dengan total kredit yang disalurkan.

NPL Bank Sinarmas di antaranya berasal dari sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp 966,4 miliar, naik dari Rp 212,4 miliar pada kuartal III 2018. Sektor perantara keuangan sebesar Rp 353,6 miliar, naik dari Rp 12,3 miliar.

Baca Juga: Laba Bank Sinarmas naik 33% ditopang pendapatan bunga bersih

Lalu di sektor rumah tangga mencapai Rp 213 miliar atau naik dari Rp 169,2 miliar pada kuartal III 2018, kemudian dari sektor estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Rp 211,9 miliar atau turun dari Rp 381,8 miliar, dari sektor konstruksi Rp 35,6 miliar serta dari sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi Rp 26,4 miliar.

Padahal pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) bank ini masih tumbuh 3,08% secara year on year (YoY) menjadi Rp 1,67 triliun sejalan dengan penyaluran kredit yang masih naik 16,5% YoY dari Rp 20,5 triliun jadi Rp 23,9 triliun.

Adapun penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank ini masih tumbuh bagus 25% YoY menjadi Rp 29,7 triliun di mana dana murah (CASA) mencapai Rp 17,2 triliun atau tumbuh 30%. Rasio CASA mencapai 57,9%.

Rasio kecukupan modal atau CAR Bank Sinarmas tercatat 18,41%. Sementara likuiditas masih longgar di mana loan to deposit rasio (LDR) perseroan ada di level 82,93% turun dari 88,8% pada kuartal III 2018.

Baca Juga: Cucu pendiri Sinarmas bersengketa dengan konglomerat Brasil

Dalam materi paparan kinerja, manajemen Bank Sinarmas mengatakan akan melakukan diversifikasi portofolio dalam penyaluran kredit dengan basis nasabah yang berkualitas.

Kontribusi portofolio kredit perseroan terbesar dari segmen korporasi dengan porsi 56%. Lalu diikuti channeling sebesar 14%, UMKM 5%, retail 4%, konsumer 1% dan syariah 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×