Sumber: KONTAN | Editor: Johana K.
JAKARTA. Tahun lalu perbankan syariah membukukan kinerja gilang gemilang. Hingga akhir Desember 2009, bank syariah berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 791 miliar, naik 83,1% dari total laba bersih tahun sebelumnya yang Rp 432 miliar.
Mengutip Statistik Perbankan Syariah yang dipublikasikan Bank Indonesia (BI), penunjang kenaikan laba bersih adalah naiknya outstanding pembiayaan perbankan syariah. Hingga akhir Desember 2009, perbankan syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 46,87 triliun, naik 22,7% dari total pembiayaan tahun sebelumnya sebesar Rp 38,2 triliun.
Sekretaris Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Bambang Sutrisno mengatakan, ada dua hal yang menyebabkan kenaikan laba bersih perbankan syariah.
Pertama, bertambahnya jumlah outlet-outlet bank syariah hingga menambah penetrasi pasar. Tahun 2008 jumlah kantor dan outlet bank syariah sebanyak 1.024 unit. Sementara 2009 jumlahnya naik menjadi 1.223 unit.
Kedua, perbankan syariah lebih efektif dalam menyalurkan kredit. "Ini terlihat dari rasio biaya operasional dibandingkan pendapatan operasional (BOPO) yang membaik," ujarnya, Kamis (4/2). Pada Desember 2008, BOPO bank syariah sebesar 81,75%, sedangkan pada Desember 2009, mencapai 84,39%.
Direktur Utama Bank Mega Syariah Beny Witjaksono, mengungkapkan, kenaikan laba bersih ini terkait dengan perpindahan portofolio bank syariah dari bisnis pembiayaan murah ke bisnis pembiayaan mahal.
Menurutnya, dulu Bank syariah fokusnya di pembiayaan korporasi yang pemainnya banyak namun marginnya tipis. Tapi belakangan ini, kebanyakan bank syariah menggarap bisnis pembiayaan UMKM dan mikro yang volumenya kecil, tapi marginnya tinggi. "Sudah begitu harus dibarengi dengan risiko gagal bayar yang tinggi pula," papar Beny.
Tak hanya itu, kenaikan juga dipengaruhi oleh turunnya biaya dana (cost of fund) karena penurunan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). "Ini yang membuat kenapa besaran kenaikan pembiayaan tidak sebesar kenaikan laba bersih," kata Beny.
Tahun 2009, Mega Syariah mencatatkan pembiayaan Rp 3 triliun, naik 50% dari pembiayaan tahun sebelumnya sebesar Rp 2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News