Reporter: Nindita Nisditia | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB mencatatkan laba bersih senilai Rp 1,43 triliun pada pada kuartal III 2023, turun di level 21,85% secara tahunan atau year on year (YoY).
Salah satu pemicu penurunan laba tersebut terlihat dari pendapatan bunga bersih yang tercatat di angka Rp 5,23 triliun, turun 15,5% yoy, dari pada tahun lalu yang sebesar Rp 6,19 triliun.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengungkap, penurunan tersebut dipengaruhi oleh suku bunga yang menekan beban dana. Alhasil, tekanan tersebut memberikan dampak pada laba bersih perusahaan.
“Tahun ini suku bunga memang memberikan tekanan pada beban dana sehingga berdampak pada bottom line,” kata Yuddy kepada Kontan.co.id, Senin (13/11).
Baca Juga: Laba Citi Indonesia Melesat 46% Jadi Rp 1,7 Triliun Hingga Kuartal III-2023
Kendati demikian, Yuddy menilai seluruh segmen bisnis terus tumbuh dengan baik, dimana total kredit tumbuh 10,2% YoY di periode September 2023, demikian juga pada setiap segmen kredit yang seluruhnya tumbuh dengan positif.
Untuk mengantisipasi dampak tekanan beban dana tersebut, Yuddy mengatakan, Bank BJB akan mengoptimalkan pertumbuhan kredit pada setiap segmen. Ia bilang, segmen dengan yield yang lebih tinggi akan didorong untuk tumbuh lebih cepat.
Di sisi lain, Yuddy menyebut pihaknya akan mengoptimalkan liabilitas dana pihak ketiga (DPK) pada level optimum, dengan rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) di level 92% dan rasio pendanaan stabil bersih (NSFR) dijaga pada level minimal 100%.
Dari sisi intermediasi, Bank BJB telah menyalurkan kredit sebesar Rp 124,99 triliun di kuartal III 2023, naik 10,22% dari penyaluran kredit tahun lalu Rp113,40 triliun. Sampai dengan akhir tahun ini, Bank BJB memproyeksikan pertumbuhan kredit akan berada di level 9% hingga 11% YoY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News