kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba bersih UOB Group pada kuartal ketiga 2021 naik 4%


Rabu, 10 November 2021 / 19:46 WIB
Laba bersih UOB Group pada kuartal ketiga 2021 naik 4%
ILUSTRASI. Logo UOB.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. UOB Group membukukan hasil keuangan yang memuaskan pada kuartal ketiga 2021, dengan laba bersih yang naik 4% quarter on quarter (QoQ) menjadi US$ 1,05 miliar di tengah melambatnya pemulihan ekonomi di Asia Tenggara.

Keberhasilan ini dicapai berkat pertumbuhan kredit yang sehat dan pendapatan yang berkelanjutan, serta cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang lebih rendah.

Kinerja UOB Group pada kuartal III/2021 didukung mesin pertumbuhan yang beragam dalam konektivitas, digital dan kemampuan keberlanjutan. Pendapatan lintas negara tetap stabil sementara terkait pinjaman, pengelolaan kekayaan dan dana serta biaya kartu kredit mencatatkan pertumbuhan yang kuat.

Biaya kredit di kuartal III/2021 datar pada 20 basis poin setiap tiga bulan. Hal ini mencerminkan portofolio dan kualitas aset Grup yang tangguh dan aman. Neraca UOB Group tetap kuat dengan likuiditas yang cukup dan rasio Common Equity Tier 1 (CET1) yang kuat di 13,5%.

Sementara itu, pendapatan bunga bersih tumbuh 9% dipimpin oleh pertumbuhan pinjaman yang sehat, dibarengi peningkatan margin bunga bersih sebesar 2 basis poin menjadi 1,55%.

Baca Juga: UOB Group membukukan laba bersih S$ 3,06 miliar hingga September 2021

Pendapatan biaya bersih naik 15% dengan pertumbuhan yang kuat tercatat di semua kegiatan, terutama yang terkait dengan pinjaman, pengelolaan kekayaan dan dana, serta biaya kartu kredit. Pendapatan non-bunga lainnya turun 5% menjadi S$259 juta, terutama dari keuntungan investasi yang lebih rendah.

Dengan ditopang pertumbuhan pendapatan yang kuat, rasio biaya terhadap pendapatan meningkat 0,9% poin menjadi 43,7%. Total cadangan kerugian penurunan nilai kredit / aset keuangan turun 66% karena tunjangan umum pre- emptive yang diambil tahun lalu.

Kualitas aset tetap kuat dengan Rasio kredit macet (NPL) stabil di level 1,5%. Total biaya kredit tetap berada dalam posisi 20 bps.

Mr. Wee Ee Cheong, Deputy Chairman and Chief Executive Officer UOB menyatakan, UOB telah membangun momentum pertumbuhan yang kuat pada tahun 2021 untuk mencatat laba bersih yang lebih tinggi pada kuartal III/2021.

Hal ini kata Wee Ee Cheong terjadi di tengah kondisi makro yang menantang dengan adanya disrupsi pada rantai pasokan global, perekonomian Tiongkok yang melambat, serta pandemi Covid-19 yang muncul kembali di seluruh kawasan.

"Dalam melalui masa-masa tersebut, kami senantiasa mendukung nasabah kami, termasuk usaha kecil dan menengah (UKM). Kami juga bangga telah dinobatkan sebagai Bank Terbaik Dunia oleh Euromoney dan Global Finance atas upaya kami membantu UKM," ungkap Wee Ee Cheong dalam siaran pers, Rabu (10/11).

Wee Ee Cheong menambahkan, di tengah ketidakpastian jangka pendek ini, pembukaan kembali sejumlah negara secara bertahap menjadi pertanda baik bagi arus bisnis. Pihaknya juga tetap positif terhadap aktivitas yang kuat di sepanjang koridor perdagangan Tiongkok Raya- ASEAN.

"Fundamental kami yang kuat memungkinkan kami terus berinvestasi untuk memperdalam kemampuan kami dalam konektivitas, inovasi digital, serta keberlanjutan, aspek-aspek yang akan mendorong pertumbuhan di Asia selama beberapa dekade mendatang," katanya.

Baca Juga: Baru 22 bank ini yang akan berlaku penurunan biaya transfer antar bank Rp 2.500

Pihaknya memelopori solusi progresif di berbagai bidang seperti keuangan yang terdesentralisasi dan aset digital, serta melalui platform digital terpadu kami, yakni UOB TMRW.

Inisiatif tersebut memungkinkan UOB menyediakan solusi digital kepada nasabah demi mencapai efisiensi yang lebih besar dan pengalaman yang lebih baik bagi nasabah.

UOB juga memimpin kawasan ini dalam menciptakan solusi untuk membantu individu dan bisnis mengadopsi keberlanjutan sebagai cara hidup mereka, mulai dari mengurangi penggunaan energi hingga berinvestasi dengan tujuan yang lebih besar.

"Kami percaya ini adalah peran kami sebagai pelayanan keuangan yang bertanggung jawab, serta sebagai katalis dan penggerak dalam membangun masa depan yang berkelanjutan," ujar Wee Ee Cheong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×