kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.835   20,00   0,13%
  • IDX 7.196   61,44   0,86%
  • KOMPAS100 1.106   12,55   1,15%
  • LQ45 877   9,19   1,06%
  • ISSI 220   3,21   1,48%
  • IDX30 449   5,23   1,18%
  • IDXHIDIV20 541   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,64   1,31%
  • IDXV30 135   1,63   1,22%
  • IDXQ30 149   1,31   0,89%

Laba BNI (BBNI) Melesat 232% Jadi Rp 10,89 Triliun pada Tahun 2021, Ini Pendorongnya


Rabu, 26 Januari 2022 / 11:13 WIB
Laba BNI (BBNI) Melesat 232% Jadi Rp 10,89 Triliun pada Tahun 2021, Ini Pendorongnya
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di kantor cabang Bank BNI di Bintaro Tangerang Selatan, Kamis (23/9)../pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/23/09/2021.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil mencatatkan pertumbuhan positif di sepanjang 2021. Laba bersih tahun 2021 tercatat Rp 10,89 triliun, tumbuh 232,2% year on year (yoy), atau tiga kali lipat dari profit tahun 2020.

Direktur Utama BNI, Bapak Royke Tumilaar menyampaikan kinerja BNI 2021 tercatat sanggat menggembirakan di mana laba bersih tersebut mampu melampaui ekspektasi pasar. Pencapaian Laba bersih ini dihasilkan dari Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan (PPOP) yang tumbuh kuat 14,8% yoy sehingga mencapai Rp31,06 triliun.

"Pencapaian ini bahkan menjadi yang tertinggi yang pernah dihasilkan BNI, lebih tinggi dari pendapatan operasional sebelum pandemi. Selain itu, upaya perbaikan kualitas kredit melalui monitoring, penanganan dan kebijakan yang efektif membuat cost of credit membaik menjadi 3,3%," ujar Royke secara virtual pada Rabu (26/1).

Peningkatan pendapatan operasional bank dihasilkan dari pertumbuhan kredit yang sehat sebesar 5,3% yoy menjadi Rp 582,44 triliun; Net Interest Margin (NIM) yang tangguh di level 4,7%, serta pendapatan berbasis komisi (FBI) yang pada akhir tahun 2021 tercatat tumbuh 12,8% yoy. BNI mempercayai bahwa masih terdapat ruang untuk terus tumbuh ke depannya.

Baca Juga: 31 Bank Ini Masih Harus Tambah Modal Jadi Rp 3 Triliun Tahun 2022

“Kami menutup tahun 2021 dengan peningkatan laba bersih tiga kali lipat dari perolehan 2020 dan kami yakin itu sudah berada di atas ekspektasi pasar. Kami pun sepenuhnya memahami bahwa ada ruang untuk peningkatan lebih baik lagi depan,” katanya.

Royke melanjutkan pendorong utama kredit selama tahun 2021 adalah penyaluran di sektor Business Banking terutama pembiayaan ke segmen Korporasi Swasta yang tumbuh 7,6% yoy menjadi Rp 180,4 triliun, segmen Large Commercial yang tumbuh 10,4% yoy menjadi Rp 40,9 triliun, segmen kecil juga tumbuh 12,9% yoy dengan nilai kredit Rp 95,8 triliun.

Secara keseluruhan kredit di sektor Business Banking ini tumbuh 4,5% yoy menjadi Rp 482,4 triliun.

Sementara di sektor Consumer, kredit terbesar yang tumbuh adalah kredit payroll, yaitu naik 18,3% yoy menjadi Rp 35,8 triliun; kemudian kredit kepemilikan rumah (mortgage) tumbuh 7,7% yoy menjadi Rp 49,6 triliun. Secara keseluruhan kredit consumer tumbuh 10,1% yoy menjadi Rp 99 triliun.

Baca Juga: Ini Penjelasan OJK Terkait Larangan Lembaga Jasa Keuangan Fasilitasi Aset Kripto

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini memaparkan peran pendapatan non bunga juga tergolong semakin kuat pada pencapaian 2021. FBI pada akhir tahun 2021 tumbuh 12,8% yoy menjadi sebesar Rp 13,64 triliun.

FBI tahun 2021 didukung oleh Fee Consumer dan Fee Business Banking yang masing – masing tumbuh 6,0% dan 10,7% yoy, sehingga menandai pemulihan yang kuat dibandingkan tahun sebelumnya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×