kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Laba BNI Syariah naik 22,2% di Semester I


Sabtu, 19 Juli 2014 / 10:13 WIB
Laba BNI Syariah naik 22,2% di Semester I
ILUSTRASI. Karyawan melintas dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Perlambatan ekonomi tidak mempengaruhi laju pertumbuhan bisnis BNI Syariah. Lihat saja rapor kinerja terbaru anak usaha Bank BNI ini. Sepanjang semester I tahun ini, BNI Syariah mampu membukukan laba sebesar Rp 66,5 miliar, naik 22,2% dibandingkan periode sama di tahun lalu yang sebesar Rp 54,4 miliar.

"Pencapaian laba dan indikator lain sesuai target," ujar Dinno Indiano, Direktur
Utama BNI Syariah, Jumat (18/7). Penopang laba BNI Syariah adalah penyaluran pembiayaan yang tumbuh 39,7% menjadi Rp 13,36 triliun. Kontributor terbesar pembiayaan bersumber dari segmen konsumer yang mencapai 52,8% dari total portofolio pembiayaan.

Dinno menuturkan, pembiayaan konsumer didominasi oleh pembiayaan Griya iB Hasanah. Disusul oleh pembiayaan ritel produktif sebesar 22,1%, komersial sebesar 14,6%, mikro 7,3% dan kartu kredit sebesar 3,2%. "Pembiayaan segmen produktif baik komersial, ritel, serta mikro terus meningkat. Hal ini sejalan dengan arah pengembangan menjadi bank komersial sesuai dengan ketentuan BUKU oleh otoritas," jelas Dinno.

Pada paruh pertama tahun 2014, pembiayaan segmen produktif ritel naik 51,6% menjadi Rp 2,95 triliun. Sementara, pembiayaan mikro melesat sebesar 84,4% menjadi Rp 982 miliar hingga akhir Juni 2014.

Indikator bisnis lain pun tumbuh positif. Misal, rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) susut ke level 1,99% dari 2,11% di Juni 2013. "Penurunan NPF BNI Syariah karena perbaikan kualitas dalam proses penyaluran pembiayaan dan pengawasan, serta pemilihan target segmen yang tepat," kata Dinno.

Di sisi lain, BNI Syariah berhasil meraih kenaikan dana pihak ketiga (DPK) di tengah kondisi pengetatan likuiditas. DPK BNI Syariah tumbuh 30,1% menjadi Rp 13,51 triliun di akhir Juni 2014. Kontribusi dana murah yakni giro dan tabungan atau current account saving account (CASA) pun cukup besar yakni sebesar 49,13%.

Dus, aset BNI Syariah mencapai Rp 17,35 triliun di semester I tahun ini. Angka ini meningkat 33,5% dibanding tahun sebelumnya. Di pengujung tahun 2014, BNI Syariah menargetkan total aset mencapai Rp 19 triliun, pembiayaan Rp 14,5 triliun dan laba Rp 130 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×