kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Laba BRI semester I-2014, capai Rp 11,72 triliun


Selasa, 22 Juli 2014 / 16:48 WIB
Laba BRI semester I-2014, capai Rp 11,72 triliun
ILUSTRASI. 5 Teh yang Bisa Membantu Meningkatkan Fokus.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk mencatatkan perolehan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 11,72 triliun (bank only) sepanjang paruh pertama tahun 2014. Direktur Jaringan dan Layanan BRI, Suprajarto merinci, raihan tersebut tumbuh sebesar 17,11% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Pencapaian laba bersih tersebut merupakan hal yang sangat positif di tengah kondisi politik dan ekonomi domestik yang kurang kondusif," ujar Suprajarto di Jakarta, Selasa (22/7).

Solidnya kinerja bank dengan kode emiten BBRI ini tercermin dari pertumbuhan kredit yang mencapai 17,19% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 391,77 triliun pada triwulan II-2013 lalu, menjadi Rp 459,13 triliun pada triwulan II-2014.

Bisnis mikro BRI juga terus membuahkan momentum pertumbuhan yang sangat positif. Kredit mikro BRI tumbuh sebesar 18,1% secara yoy, meningkat dari Rp 122,1 triliun sepanjang semester II-2013, menjadi sebesar Rp 144,2 triliun pada semester II-2014.

"Pertumbuhan kredit mikro BRI tersebut bahkan melebihi pertumbuhan total kredit BRI," kata Suprajarto.

Selain peningkatan outstanding pinjaman, pertumbuhan tersebut juga menghasilkan peningkatan jumlah debitur. Hingga akhir triwulan II-2014, jumlah debitur mikro BRI mencapai 6,9 juta orang.

"Artinya, dalam pengembangan bisnis mikronya, BRI berhasil menjangkau lebih banyak pengusaha kecil dan terdepan dalam usaha peningkatan financial inclusion di Indonesia," jelas Suprajarto.

Pertumbuhan kredit tersebut, menurut Suprajarto, tetap dibarengi dengan prinsip kehati-hatian sehingga tingkat kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) secara nett dapat dijaga di level 0,57%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×