kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semester I, laba Bank Danamon turun 25%


Kamis, 17 Juli 2014 / 17:25 WIB
Semester I, laba Bank Danamon turun 25%
ILUSTRASI. Pertambangan tembaga Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Batu Hijau,?Sumbawa Barat, NTB.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Bank Danamon Indonesia Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 1,49 triliun selama semester I-2014. Angka ini turun 25% dibandingkan pencapaian pada periode yang sama 2013, yang sebesar Rp 1,98 triliun.

Presiden Direktur Bank Danamon Henry Ho mengungkapkan, perolehan laba didukung oleh pendapatan bunga bersih atau net interest income yang tumbuh menjadi Rp 6,74 triliun.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Bank Danamon, Vera Eve Lim mengatakan penurunan laba bersih perseroan terpengaruh oleh ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk pencatatan pendapatan premi asuransi yang efektif berlaku mulai 1 Maret tahun ini.

"Kami memiliki Adira Asuransi yang bergerak di asuransi umum, ini mempengaruhi asuransi kendaraan bermotor baik roda dua dan empat. Ini pengakuan pendapatan Adira Finance dari asuransi juga harus dilakukan pengakuan secara bertahap sesuai tenor kredit, jadi amortisasi," jelas Vera di Jakarta, Kamis (17/7).

Hal tersebut, lanjut Vera, mempengaruhi pendapatan jasa atau fee based income perseroan yang turun 11% dari Rp 2,37 triliun pada semester I-2013, menjadi Rp 2,1 triliun pada periode sama tahun ini. Menurut Vera, normalisasi laba perseroan adalah sebesar Rp 1,75 triliun.

Hitungan itu didapat jika tidak ada kebijakan dari OJK terkait aturan tarif premi asuransi. "Kalau peraturan ini tidak ada, (laba bersih) turun 12% faktor utama adalah peningkatan beban bunga (biaya dana) berdampak pada penurunan margin," kata Vera.

Margin bunga bersih Bank Danamon turun dari 9,9% menjadi 8,4%. Dari sisi kredit, perseroan mencatat pertumbuhan 13% dalam setahun dari Rp 123,93 triliun menjadi Rp 140,65 triliun. Sementara dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 110,4 triliun, naik 18,8% dari Rp 92,93 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×